Tips Meraih Kesuksesan Melalui Usaha Sabun Handmade – Sabun mandi adalah salah satu produk perawatan kulit yang selalu dibutuhkan orang.
Beberapa orang memiliki kulit sensitif sehingga tidak bisa memakai sembarang sabun.
Jika kamu mau menjalankan suatu usaha, maka sabun handmade yang bersahabat bagi kulit bisa menjadi peluang yang cukup menjanjikan.
Memang, sih, memproduksi sabun sendiri tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Terbukti, beberapa brand lokal sabun handmade seperti Aqila Handmade Soap dan Adara Natural Bodysoap cukup sukses memperoleh kepercayaan masyarakat.
Bisnis.com mengungkapkan kalau Adara Natural Bodysoap memperoleh keuntungan antara Rp8 juta – Rp14 juta per bulannya, sedangkan Aqila Handmade Soap meraih laba bersih sekitar Rp6 juta – Rp8 juta tiap bulan.
Lalu bagaimana caranya agar usaha sabun handmade kamu dapat berjalan sukses?
Lakukan beberapa langkah berikut.
1. Kenali kebutuhan masyarakat
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mencari tahu kebutuhan masyarakat terhadap sabun mandi.
Kamu dapat melakukannya dengan bertanya ke diri sendiri, orang-orang terdekat, lalu ke masyarakat yang lebih luas, misalnya melalui survei online singkat.
Nabila Al Bathaty, misalnya, ide untuk membuat Aqila Handmade Soap muncul karena kulitnya kering dan bersisik.
Seperti yang dilansir dari Detik.com, Nabila mulai membuat sabun untuk dirinya sendiri, lalu sisanya dia jual kepada teman-temannya melalui Facebook.
Ternyata, produk sabunnya disukai dan kini telah memiliki pelanggan di beberapa kota di Indonesia.
Jadi, temukan dulu apa yang dibutuhkan masyarakat sebelum memproduksinya.
Baca juga: 9 Brand Lokal Indonesia Yang Mendunia
2. Riset pembuatan sabun
Langkah selanjutnya adalah melakukan riset tentang cara membuat sabun.
Mulai dari bahan-bahan yang diperlukan, khasiat, hingga alat-alat untuk memproduksinya.
Bahan utama sabun biasanya terdiri atas minyak—baik minyak kelapa, zaitun, atau kelapa sawit, alkali, air, dan ditambah pewangi atau bahan buah yang mengandung vitamin.
Lakukan riset mendetail sebelum meracik sabun supaya kamu tahu takaran yang pas untuk masing-masing bahan dan cara mengolahnya.
Untuk alat produksi, pilihlah wadah khusus yang terbuat dari stainless steel untuk menghindari reaksi kimia berbahaya jika terkena larutan Alkali.
Siapkan juga alat seperti hand mixer, teko ukur tahan panas, timbangan, cetakan, alat untuk memotong hingga sarung tangan.
Jangan ragu untuk belajar dari pengusaha yang lebih berpengalaman.
Bukan untuk menyontek, melainkan belajar dari pengalaman mereka sehingga kamu pun bisa berinovasi dan kreatif dalam menghasilkan produk.
Baca juga: 7 Tips Memulai Usaha Sablon Kaos yang Menjanjikan
3. Persiapkan modal
Bisa dibilang kalau modal untuk memproduksi sabun handmade cukup terjangkau.
Alvin Nurhadi dari Adara Natural Bodysoap memiliki modal awal Rp4 juta saat memulai usahanya beberapa tahun lalu.
Modal ini digunakan untuk peralatan dan bahan-bahan pembuatan sabun.
Sedangkan Nabila hanya menggunakan modal Rp500.000 saat memulai Aqila Handmade Soap.
Namun ke depannya, tidak bisa dipungkiri kalau kamu mungkin akan membutuhkan tambahan modal—misalnya untuk memproduksi lebih banyak sabun maupun biaya promosi.
Tidak perlu khawatir jika nantinya kamu butuh modal lebih.
KoinWorks melalui KoinBisnis dapat memberikan pinjaman modal usaha sampai dengan Rp2 miliar untuk pengusaha UMKM.
Bunga pinjamannya terjangkau, lho, yaitu mulai dari 0,75% per bulan.
Kamu hanya perlu unduh aplikasinya di sini, registrasi dan ajukan pinjaman melalui ponselmu.
Mudah dan praktis!
4. Berkualitas dan kreatif
Pastikan sabun yang kamu produksi berkualitas tinggi alias aman untuk kulit.
Jangan sampai, nih, orang yang menggunakannya mengalami masalah di kulit mereka.
Begitu selesai memproduksinya, kamu bisa mencobanya di kulit kamu maupun orang-orang terdekat dulu—untuk memastikan tidak ada masalah yang timbul.
Namun seharusnya, sih, jika kamu sudah melakukan riset bahan dan produksi, tidak akan ada kendala.
Pastikan juga sabun kamu dibentuk secara kreatif, misalnya dalam bentuk bunga, hati, atau kerang.
Jadi, tidak hanya baik dari segi kualitas, tapi juga dari segi bentuk.
Baca juga: Modal Besar Bikin Ragu? Simak Tips Usaha Jasa Ekspedisi Tanpa Ribet
5. Perhatikan kemasan
Jangan remehkan kemasan karena banyak orang yang tertarik membeli suatu produk karena kemasannya yang menarik.
Buatlah kemasan dari sabun kamu secantik mungkin untuk menarik minat konsumen.
Yang nggak kalah pentingnya, pastikan kemasan ini dapat melindungi sabun saat proses pengiriman.
Dengan begitu, sabun tidak rusak atau penyok saat diterima pembeli.
Jika sabunnya rusak, konsumen akan kecewa dan enggan membeli lagi.
6. Pemasaran optimal
Salah satu tantangan untuk menjual sabun handmade adalah masih banyak masyarakat yang belum familiar dengan produk kamu.
Mereka belum terbiasa dengan sabun rumahan yang merknya belum terlalu terkenal—apalagi harganya cenderung lebih mahal dibandingkan sabun buatan pabrik.
Oleh karena itu, kamu pun harus menyediakan tenaga dan waktu untuk mengedukasi calon pelanggan mengenai kelebihan dan kelemahan sabun handmade.
Lakukan aktivitas offline untuk mengedukasi masyarakat sekaligus mempromosikan sabun handmade kamu.
Jika punya bujet lebih, kamu bisa menggaet KOL atau selebritas sebagai brand ambassador.
Namun jika tidak, memasarkannya di media sosial dan marketplace juga merupakan langkah tepat untuk menjangkau masyarakat di berbagai daerah.
Selain itu, kamu juga bisa mempromosikan usaha kamu melalui program #LokalSupportLokal dari KoinWorks, lho.
Program ini bertujuan membantu para pelaku usaha untuk mempromosikan produk mereka di microsite ini dan juga di akun media sosial resmi KoinWorks.
Kamu tidak dikenakan biaya sama sekali untuk program ini!
Segera bergabung di sini agar usaha sabun handmade kamu makin banyak pelanggan!
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.