Begini Cara Meraih Sukses Melalui Usaha Dompet Kulit – Sama seperti tas, dompet merupakan salah satu fashion item yang selalu dibutuhkan orang—pria maupun wanita.
Dari beragam jenis dompet, dompet kulit asli—yang biasanya dibuat dari kulit sapi—memiliki kelebihan tersendiri.
Salah satunya, lebih awet dipakai alias tidak mudah rusak.
Bahannya lebih tebal dan kuat, juga lembut dan fleksibel dibanding kulit sitentis.
Jadi, dompet ini tidak mudah pecah-pecah atau sobek.
Perawatannya pun mudah, hanya perlu dibersihkan dengan lap kering sehingga kualitasnya tetap terjaga.
Dengan kelebihannya ini, tidak heran dompet kulit digemari masyarakat terutama anak muda.
Meski harganya cenderung lebih mahal, dompet kulit tetap diburu, tuh.
Jadi jika kamu sedang mencari peluang bisnis, menjual dompet kulit adalah jawabannya.
Usaha ini bisa memberi kamu keuntungan yang tidak sedikit.
Voyej, misalnya, sukses meraih omzet miliaran rupiah dan ekspansi hingga keluar negeri.
Mengikuti jejak mereka bukanlah hal mustahil, asalkan kamu menjalankan bisnis dengan penuh persiapan.
Berikut lima tips sukses dalam berbisnis dompet kulit.
1. Konsep bisnis
Ya, ketika mau membuka suatu usaha, kamu harus memiliki konsep bisnis terlebih dulu.
Mulai dari target market, demografi alias area yang menjadi sasaran jual, bagaimana cara memproduksinya (menjahit sendiri atau mencari penjahit dari luar), hingga cara berjualan—apakah online atau offline.
Kamu juga harus memiliki timeline untuk menjadi panduan kamu dalam mengembangkan usaha ini.
Misalnya, dalam satu bulan kamu harus mengumpulkan modal, sedangkan bulan kedua adalah waktunya untuk produksi, dan di bulan ketiga meluncurkan produk kamu di suatu pameran.
Dengan adanya timeline ini, rencana kamu jadi lebih terarah sehingga deadline pun bisa terkejar.
2. Jenis dan kualitas
Tentukan jenis kulit yang mau kamu gunakan untuk memproduksi dompet.
Misalnya, genuine leather yang materialnya diambil dari lapisan bawah kulit sehingga lebih elastis dan mudah dibentuk.
Atau, kamu lebih suka material kulit top grain yang diambil dari bagian tengah atas kulit yang kemudian diamplas hingga menjadi lembut.
Baca Juga: 5 Cara Menambah Followers Instagram untuk Bisnis Online
Apa pun jenisnya, pastikan kamu menggunakan kulit yang berkualitas agar pelanggan tidak kecewa.
Soalnya, selain karena bentuknya yang elegan, salah satu alasan orang tertarik dengan dompet kulit adalah kualitasnya yang tahan lama.
3. Persiapkan modal
Jika ingin terjun ke bisnis ini, kamu harus mempersiapkan modal untuk bahan kulit, produksi, hingga marketing dan promosi.
Berapa modal yang dibutuhkan? Ini tergantung pada pilihan bahan atau material kulit yang dipilih.
Begitu juga untuk biaya produksi—kamu bisa menentukan untuk memproduksinya dalam jumlah besar sekaligus atau kecil.
Jika kamu memilih untuk menjahit sendiri—modal bisa ditekan karena kamu tidak perlu membayar jasa orang lain.
Namun jumlah dompet yang dihasilkan jadi lebih terbatas karena minim tenaga kerja.
Tidak masalah jika kamu hanya mampu memproduksi 10 jenis dompet kulit di tahap awal.
Yang penting, kamu mampu menjualnya sehingga orang mulai mengenal produk kamu.
Kamu bisa mulai memasarkannya hanya kepada orang-orang terdekat agar balik modal dan meraih keuntungan.
Butuh tambahan modal agar bisa memproduksi lebih banyak lagi?
Jangan cemas. Kamu bisa mengajukan pinjaman kepada KoinWorks melalui KoinBisnis.
Program ini menawarkan solusi pendanaan non-bank kepada pelaku bisnis hingga Rp2 miliar.
Bunga yang ditawarkan per bulannya juga rendah lho, yaitu mulai dari 0,75% per bulan.
Tertarik? Segera ajukan di sini.
Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Usaha Salon Rumahan
4. Inovasi
Ketika usaha mulai berjalan, hindari terpaku pada satu jenis model dan teruslah berkreasi dalam membuat desain dompet baru.
Dengan begitu, pelanggan mendapat penyegaran dan tergerak untuk membeli tiap desain yang ada.
Begitu juga dalam pemilihan warna, sebaiknya tidak hanya fokus pada warna gelap—khususnya jika kamu juga memproduksinya untuk pelanggan wanita.
Rajinlah melihat produk-produk dari kompetitor beserta review yang diberikan dari pelanggan kepada mereka agar kamu makin mengenal kebutuhan pelanggan secara umum.
5. Perluas pemasaran
Akan lebih baik jika kamu dapat memasarkan produk kamu secara online dan offline.
Media sosial adalah kunci—karena kamu bisa berinteraksi dengan pelanggan sekaligus memasarkan produk kamu.
Jadi, kamu bisa pesanan melalui akun media sosial atau mengarahkan mereka untuk memesan via whatsapp.
Yang nggak kalah pentingnya, bangunlah website untuk mengenalkan produk kamu.
Baca Juga: Cara Ampuh Meningkatkan Penjualan Lewat WhatsApp
Dengan begitu, kamu tidak hanya dapat memajang dan menjual produk-produk yang diproduksi, tapi juga memberi informasi mengenai sejarah usaha kamu hingga daftar media sosial yang kamu miliki.
Tidak ada salahnya juga memanfaatkan marketplace untuk berjualan karena beragam pembeli berkumpul di situ.
Yang perlu diingat, apapun channel online yang kamu gunakan, pastikan kamu atau rekan kerja aktif dalam merespons pelanggan.
Ini sangat menentukan nilai brand kamu di mata mereka.
Biasanya, nih, pelanggan enggan membeli produk dari toko yang slow response—mereka jadi ragu apakah toko ini benar-benar eksis atau hanya tipuan.
Selain via online, kamu bisa memasarkan produk secara offline.
Jika belum mampu memiliki toko sendiri, kamu bisa bekerja sama dengan pihak lain, misalnya salon kenalan yang kamu bisa percayai untuk menitipkan produk kamu.
Peluang kamu untuk mendapat pelanggan baru pun terbuka lebar.
Ada lagi satu cara untuk memasarkan produk kamu, yaitu bergabung dengan program #LokalSupportLokal dari KoinWorks.
Program ini membantu para UKM untuk mempromosikan produk mereka di microsite ini dan juga di akun media sosial resmi KoinWorks.
Kamu tidak perlu membayar apa pun untuk berpartisipasi alias gratis!
Tunggu apa lagi, segera bergabung di sini!
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.