Salah satu peluang bisnis menguntungkan dan relatif mudah yang bisa kamu coba adalah budidaya ikan patin.
Ikan patin dikenal sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Permintaan konsumen terhadap ikan satu ini bisa dibilang cukup tinggi.
Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, patin juga menjadi menu populer di restoran dan rumah makan, bahkan potensial mencapai level ekspor.
Usaha budidaya ikan patin juga terbilang cukup terjangkau. Prospek nilai jualnya tinggi dengan proses pembudidayaan yang tidak sulit.
Ikan patin bisa dibudidayakan di kolam yang tidak membutuhkan perairan yang mengalir.
Bahkan, usaha budidaya ikan patin juga bisa dilakukan di perairan yang kandungan oksigennya rendah.
Baca juga: 5 Tips Memulai Bisnis Ikan Asin
Terbuka lebarnya pasar penjualan semakin mempermudah usaha budidaya ikan patin. Sebelum memulai, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.
Ikuti tips berikut supaya bisa panen cuan dari usaha budidaya ikan patinmu:
1. Memilih Lokasi yang Sesuai
Pertimbangkan lokasi dan lahan yang akan kamu gunakan untuk membuat kolam budidaya ikan patin.
Idealnya, lokasi yang dipilih harus di tempat terbuka yang cukup sinar matahari.
Pastikan air untuk usaha budidaya ikan patin bersih dan tidak tercemar limbah apapun.
Buatlah kolam dengan kedalaman setidaknya 120 cm.
Pastikan juga suhu air berada di rentang 26 hingga 28 derajat Celcius dengan pH air standar.
2. Memilih Benih Terbaik
Usaha budidaya ikan patin di Indonesia kebanyakan menggunakan benih ikan patin jenis patin siam, patin jambal, dan patin pasupati.
Sebelum mulai membudidayakan komoditas ikan berprotein tinggi satu ini, kamu harus pintar-pintar memilih benih terbaik.
Kamu bisa memilih benih di peternakan ikan patin. Jangan lupa tanyakan kepada pemilik peternakan, apakah benih tersebut sehat atau tidak, dan apakah pernah menggunakan obat tertentu.
Pilih benih ikan patin yang sehat dengan kepala dan tubuh yang proporsional, warna tubuh yang cerah dan mengkilat, tidak ada cacat tubuh maupun luka, dan sungut yang bentuknya sempurna. Pilih juga benih dari induk yang berkualitas.
3. Pemeliharan yang Baik
Walau terbilang mudah dan cepat, dalam menjalankan usaha budidaya ikan patin ini kamu juga harus melakukan pemeliharaan dengan efektif dan efisien, supaya bisa dipanen dengan tepat dan hasilnya pun maksimal.
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam proses pemeliharaan budidaya ikan patin antara lain:
- Lakukan persiapan lahan yang akan dijadikan kolam, dengan mengeringkannya sebelum diisi air, menaburkan garam grasak guna membasmi jamur, dan gemburkan tanah jika kamu akan membuat kolam tanah.
- Lakukan pemupukan lahan menggunakan pupuk kandang dan urea
- Diamkan air selama 4 hari sebelum mulai dimasukkan benih
- Siapkan ember berisi air dari kolam untuk merendam benih ikan patin sebelum ditebarkan, sekitar 15 menit agar benih bisa menyesuaikan diri dengan air kolam
- Benih ikan patin pun siap ditebarkan ke dalam kolam
4. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Selama proses budidaya, ikan patin bisa terkena hama maupun penyakit, meski kemungkinannya tergolong kecil.
Kamu bisa memastikan kolam ikan patin diberi lampu penerangan secukupnya agar terhindar dari hama.
Pastikan juga kebersihan kolam dan lingkungan di sekitar kolam untuk mencegah penyakit. Jauhkan kolam dari jangkauan hewan lain.
5. Saatnya Panen!
Kalau kamu sudah melalui beberapa langkah di atas, berarti saatnya panen ikan patin dimulai.
Saat akan memanen ikan patin budidaya ini, pastikan kamu melakukannya dengan perlahan dan hati-hati agar ikan tetap segar dan tidak mati.
Tangkaplah ikan dari bagian hilir ke hulu. Gunakan alat yang tidak akan melukai ikan, seperti baskom atau wadah besar.
6. Tentukan Strategi Pemasaran
Sesudah panen, kamu bisa pertimbangkan strategi pemasaran yang akan dilakukan.
Ikan patin biasanya dijual sesuai dengan umurnya dan kebutuhan konsumen yang ditargetkan.
Misalnya, kamu bisa menjual benih ikan patin berusia 20 hingga 50 hari untuk keperluan pemasok benih.
Ikan patin berusia 7 bulan biasanya dijual untuk kebutuhan konsumsi, sedangkan ikan patin berusia 2 tahun dijual untuk indukan. Ketiganya sama-sama menguntungkan untuk ditargetkan.
Kamu pun bisa memulai strategi pemasaran melalui media sosial, dari mulut ke mulut, atau menjalin relasi dengan pedagang pasar serta pelaku bisnis makanan.
Usaha budidaya ikan patin ini dijamin akan menguntungkan, karena kemampuan ikan patin untuk bereproduksi tergolong tinggi.
Setiap 6 bulan sekali, seekor induk yang subur bisa menghasilkan hingga 200.000 butir telur.
Dengan modal awal sekitar Rp 2 jutaan, kamu sudah bisa memulai usaha budidaya ikan patin. Perhitungan bisnis dengan modal kecil ini mencakup biaya pakan, benih ikan, dan obat.
Terkendala modal bukan soal! Kamu bisa mengajukan pinjaman secara online melalui fintech lending.
Pastikan meminjam dari platform terpercaya seperti Super Financial App KoinWorks yang didirikan oleh Benedicto Haryono yang juga merupakan tokoh pengusaha muda tangguh Indonesia dengan misi sosial.
Yakni, memberikan kemudahan akses dalam mengubungkan pendana dan peminjam dana dalam satu platform peer-to-peer lending.
Platform pinjaman online yang sudah berizin penuh dan diawasi OJK ini mampu memberikan akses permodalan usaha mulai dari Rp5 juta hingga Rp 2 miliar, dengan bunga rendah mulai dari 0,75% flat per bulan.
Ayo bergerak dan segera wujudkan ide bisnis impianmu di tahun 2021!
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.