7 Tips Sukses Bisnis Kopi di Tengah Pandemi – Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia—peringkat empat setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia, Indonesia memiliki budaya minum kopi yang sudah mengakar lama.
Menurut buku Peluang Usaha IKM Kopi dari Kementerian Perindustrian, budaya ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda di abad 17.
Berabad-abad kemudian, kegemaran masyarakat Indonesia terhadap kopi belumlah luntur.
Terbukti, beberapa tahun terakhir kedai kopi kekinian di Indonesia terus bermunculan.
Brand kopi lokal pun dapat bersaing dengan brand asing yang berdampak pada jumlah pengonsumsi kopi.
Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), tingkat konsumsi Indonesia meningkat 44% dalam periode sepuluh tahun kopi antara Oktober 2008 – September 2019.
Di tengah pandemi, bisnis kopi lokal tetap bergeliat.
Hanya saja, metode penjualannya berbeda.
Berhubung ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagian besar kedai kopi—lokal maupun internasional—menjual produk mereka secara online agar pelanggan bisa tetap menikmati kopi favorit di rumah.
Tingginya minat masyarakat terhadap kopi dapat menjadi peluang bisnis yang layak dicoba.
Apalagi, jika kamu sendiri merupakan penikmat kopi.
Namun di satu sisi, kamu harus siap bersaing dengan brand kopi yang sudah lebih lama eksis.
Berikut tujuh cara agar kamu sukses berbisnis kopi.
1. Riset dan perencanaan
Tidak semua pecinta kopi memahami seluk beluk minuman berkafein tersebut.
Jika memang ingin berbisnis di bidang ini, idealnya kamu menimba ilmu terlebih dulu.
Mulai dari mengenal biji-biji kopi, mencari tahu tentang supplier, hingga mempelajari pasar dan kompetitor.
Dengan mengadakan riset, kamu akan lebih mudah menentukan konsep bisnis nantinya.
Misalnya, jenis biji kopi yang akan digunakan, bagaimana cara mendapatkan biji kopi tersebut, harga kopi yang akan dijual, hingga platform yang akan digunakan untuk memasarkannya.
Baca juga: 9 Brand Lokal Indonesia Yang Mendunia
2. Tentukan keunikannya
Jika ingin bisnis berjalan lancar, kamu harus berinovasi dan menciptakan kopi yang unik dibandingkan brand lain.
Itulah mengapa riset sangat diperlukan—agar kamu tidak menjual sesuatu yang sudah banyak di pasaran.
Salah satu kunci sukses Kopi Kenangan adalah mencampurkan beberapa biji kopi dengan rasa berbeda.
Hasilnya, kekurangan dan kelebihan masing-masing biji kopi menyatu dan menghasilkan rasa yang unik.
Dalam waktu dua tahun, Kopi Kenangan sudah memiliki sekitar 250 gerai di Indonesia.
Baca juga: 6 Langkah Mengatur Inventory Agar Bisnis Berjalan Lancar
3. Pemilihan nama
Apa yang ada di benak kamu begitu mendengar kata ‘Janji Jiwa?
Interpretasi tiap orang mungkin berbeda-beda.
Ada yang membayangkan seseorang mengungkapkan komitmennya terhadap sang kekasih, namun mungkin ada juga orang yang berpikir mengenai seseorang yang mengucapkan janji kepada diri sendiri.
Apa pun itu, dengan namanya yang unik, Janji Jiwa membuktikan kalau brand-nya menarik minat banyak orang.
Bahkan brand ini kini sudah memiliki sekitar 800 gerai di Indonesia setelah pertama kali didirikan di tahun 2018.
Oleh karena itu, kamu perlu memikirkan nama brand yang sederhana namun mengena di hati pelanggan.
4. Kembangkan jenis produk
Memantau situasi pasar tidak hanya dilakukan ketika dalam persiapan berbisnis, tapi juga setelah bisnis mulai berjalan.
Belakangan ini di tengah pandemi, misalnya, banyak brand—internasional maupun lokal—meluncurkan menu kopi literan dengan beragam rasa yang dapat menemani karyawan saat mereka bekerja dari rumah.
Mereka yang tidak bisa nongkrong di kedai kopi pun tetap dapat menikmati kopi favorit yang dipesan online.
Jika ingin mengikuti jejak yang sama, kamu juga bisa berinovasi dengan menciptakan paket-paket menarik, seperti paket kopi literan dan beberapa potong kue.
Butuh modal tambahan dalam mengembangkan produk? KoinBisnis dari KoinWorks bisa membantu kamu.
Kamu bisa mengajukan pinjaman modal usaha sebesar Rp5 juta hingga Rp2 miliar, dengan bunga rendah mulai dari 0,75% per bulan.
Unduh aplikasi KoinWorks, dan ajukan pinjaman kamu dengan mudah secara online.
5. Manfaatkan dunia maya
Salah satu alasan mengapa minuman kopi tetap laku di tengah pandemi adalah karena kemudahan dalam mengaksesnya di marketplace, e-commerce, akun media sosial atau aplikasi online.
Wajar saja jika cukup banyak brand kopi baru yang laris meski mereka tidak memiliki gerai.
Apa pun platform yang dipilih untuk memasarkan kopi kamu, pastikan Anda memiliki admin yang siaga untuk menjawab pertanyaan maupun komentar pelanggan.
Semakin cepat kamu merespons, pelanggan pun makin puas dan termotivasi untuk membeli.
6. Aktif berinteraksi
Berinteraksi di sini tidak hanya berupa menjawab pertanyaan, tapi juga aktif mengisi konten untuk akun media sosial brand kamu.
Konten dapat berupa tentang serba-serbi kopi, informasi cara meracik kopi, hingga tipe-tipe minuman kopi yang kamu jual.
Dengan begitu, branding produk kamu pun makin kuat di mata pelanggan.
7. Manajemen profesional
Ketika kamu bermimpi untuk mengembangkan bisnis dalam skala besar alias konsep waralaba, kamu memerlukan tim manajemen profesional.
Tim ini dapat mematangkan konsep bisnis, menentukan SOP (Standar Operasional Procedure), dan membantu mendaftarkan bisnis dalam badan usaha berpayung hukum.
Ingin mengembangkan bisnis kopi kamu dengan maksimal?
Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, selain strategi di atas kamu juga bisa mendaftarkan bisnis kamu di #LokalSupportLokal, program KoinWorks yang bertujuan untuk mendukung UMKM di seluruh Indonesia agar usahanya makin berkembang.
Informasi lengkap tentang usaha kamu akan dimuat di microsite dan juga dipromosikan melalui instagram dan Twitter Koinworks.
Tunggu apa lagi? Segera daftarkan usaha Anda di www.lokalsupportlokal.id dan dapatkan keuntungan maksimal dengan Koinworks!
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.