Saat ini, usaha budidaya ternak jangkrik merupakan salah satu sektor usaha yang cukup menjanjikan. Memiliki persaingan bisnis yang rendah, membuat sektor ini menjadi bisnis yang patut untuk kamu coba. Lantas, bagaimana cara ternakF jangkrik bagi pemula, agar menghasilkan panen berkualitas?
Sebetulnya, cara budidaya hewan satu ini sangatlah mudah. Modal yang perlu kamu keluarkan juga tidak terlalu besar. Selain itu, cara mengurus proses perkembangbiakannya pun tidak terlalu rumit. Bahkan, ekosistem hewan ini juga tidak membutuhkan area yang luas untuk bisa kamu budidayakan.
Cara Ternak Jangkrik bagi Pemula
Ada cara dan tips tersendiri agar budidaya jangkrik bisa memberikan hasil panen berkualitas dan meraup omset tinggi. Simak penjelasannya lengkapnya berikut ini:
1. Kenali Karakteristik Jangkrik
Sebelum memulai usaha budidaya hewan satu ini, hal pertama yang kamu kamu lakukan adalah mengenali karakteristik dan habitat jangkrik. Jangkrik sendiri merupakan salah satu jenis hewan herbivora yang dapat hidup di alam bebas. Selain itu, makanan hewan satu ini adalah rumput dan dedaunan muda
Jadi, untuk kamu yang ingin membudidayakan hewan satu ini, kamu tidak perlu khawatir dan kerepotan dalam mengurusnya. Jangkrik dapat kamu beri pakan berupa sayuran hijau yang mengandung banyak kandungan air seperti sawi, selada, bayam, mentimun, bahkan daun pepaya.
Selain itu, hewan herbivora ini juga cenderung menyukai habitat dan tempat tinggal yang minim pencahayaan. Sehingga, untuk memulai usaha budidayanya, kamu perlu mempersiapkan habitat berupa wadah gelap dan tertutup agar kualitas hasil panennya juga bisa lebih maksimal.
2. Menentukan Lokasi Habitat dan Budidaya Jangkrik
Cara ternak jangkrik bagi pemula yang kedua, yaitu dengan menentukan lokasi habitat dan tempat pembudidayaannya. Dalam penentuan lokasi habitat, pastikan kamu memilih lokasi yang gelap dengan tingkat pencahayaan yang minim.
Selain itu, pastikan juga area lokasi tersebut sunyi sepi, agar hewan satu ini dapat melakukan proses berkembang biak dengan efektif. Mengapa harus sunyi sepi? Karena jangkrik mempunyai kebiasaan mengeluarkan bunyi ciri khasnya yang akan membantu proses kehidupannya.
Selain itu, tempat sunyi juga merupakan lokasi yang pas bagi jangkrik untuk dapat menghasilkan lebih banyak bibit dan anak agar hasil panen lebih maksimal.
Kemudian, hindari pemilihan lokasi budidaya yang ramai. Lokasi ramai akan menimbulkan rasa stres bagi serangga satu ini. Sehingga akan menghambat proses perkembangbiakan. Selain itu, pastikan juga lokasi tersebut tidak terkena dan terjangkau dari pancaran sinar matahari langsung.
Baca Juga: Peluang Usaha Ternak Bebek Petelur Beserta Modalnya
3. Menyiapkan Kandang
Dalam budidaya jangkrik, kamu juga harus mempersiapkan jenis kandang yang sesuai dengan habitat asli hewan herbivora ini. Karena memiliki habitat berupa alam bebas dengan area yang dipenuhi rerumputan, pastikan kandang juga memiliki rumput hijau. Baik itu rumput kering, maupun rumput basah.
Kandang yang ideal bagi hewan ini umumnya terbuat dari bahan dasar kayu. Namun, kamu juga bisa membuat kandang dari bahan lain, seperti kardus tebal ataupun triplek yang dapat kamu susun menyerupai bentuk rumah.
Selain itu, pastikan terdapat ventilasi udara agar jangkrik memiliki sirkulasi udara yang cukup. Sehingga pernafasannya tidak terganggu. Jika tidak ada ventilasi udara untuk bernafas, potensi hewan ini untuk mati dan gagal panen jadi lebih rentan.
Kemudian, buatlah kandang dengan ukuran panjang sekitar 100 cm dan lebar sekitar 50 sampai 60 cm. Pastikan juga tinggi kandang tersebut berkisar antara 30 sampai dengan 40 cm, agar jangkrik dapat bebas melompat. Jangan lupa gunakan lem di setiap sudut kandang untuk mencegahnya kabur dari sela-sela kecil.
4. Pilih Induk Jangkrik yang Berkualitas
Cara ternak jangkrik bagi pemula selanjutnya, yaitu proses pemilihan induk jangkrik. Pastikan kamu membeli induk jangkrik dengan kualitas terbaik, agar hasil panen cepat dan bagus. Biasanya, indukan yang berkualitas memiliki kisaran harga antara Rp10.000,00 sampai dengan Rp15.000,00 per induknya.
Jika induk tersebut belum memiliki sayap, maka peliharalah lebih dulu induk jangkrik tersebut hingga mencapai masa kawin. Selain itu, untuk mempercepat pertumbuhan induk, berikan pakan berupa sayuran hijau dan berikan juga tambahan vitamin berupa pelet ayam. Lakukan secara rutin hingga induk siap masuk masa kawin.
Kemudian, kenali juga mana indukan jantan dan mana yang betina. Agar pada saat proses bertelur, kamu dapat dengan mudah memisahkan indukan betina tersebut dari induk jangkrik jantan pasangannya.
Biasanya indukan jantan hanya mempunyai 2 buah ekor serta bentuk sayap yang tidak beraturan. Kemudian, pada permukaan sayapnya memiliki warna hitam yang pekat, serta memiliki bunyi yang keras. Sedangkan indukan betina, umumnya memiliki 3 sungut ekor dengan tekstur sayap yang lurus vertikal dan tidak berbunyi.
Baca Juga: 8 Ide Bisnis Ternak yang Menguntungkan dan Mudah Memulainya
5. Proses Perkawinan
Setelah induk dirasa sudah masuk dalam masa kawin, budidaya jangkrik selanjutnya adalah proses perkawinan. Tempat yang tepat untuk proses perkawinan ini haruslah kamu pisahkan dengan tempat pembudidayaan anakan jangkrik.
Kondisi kandang sebaiknya kamu buat mirip dengan habitat asli hewan ini di alam bebas. Caranya dengan membuat dinding kandang yang berlumur tanah liat, serta terdapat dedaunan kering. Seperti daun pisang ataupun serutan kayu .
Selain itu, hewan ini juga hanya bisa dikawinkan dengan jenis spesies yang sama. Artinya, kedua indukan tersebut harus masih dalam satu spesies jangkrik. Misalnya, jangkrik hutan dengan jangkrik hutan dan lain sebagainya.
Kemudian, jangan lupa untuk memberi pakan pada induk jangkrik ini setiap pagi dan sore. Makanannya pun harus berupa daun sawi, bayam, pelet ayam, dan sayuran hijau yang masih fresh. Selain itu, lakukan pengecekan secara rutin sampai induk betina bertelur.
6. Proses Panen
Proses cara ternak jangkrik terakhir, yaitu proses panen. Setelah melewati masa perkawinan, induk betina nantinya akan menghasilkan bibit yang berupa telur jangkrik. Pisahkan telur tersebut dari induknya untuk menghindari gagal panen, akibat terinjak-injak oleh induk jangkrik.
Sebelumnya, pastikan kamu telah membuat kandang untuk memisahkan induk dengan bibit telur jangkrik tersebut. Setelah itu, letakan di tempat gelap dan tunggu telur tersebut menetas menjadi anakan jangkrik.
Namun, kamu juga bisa langsung menjual telur jangkrik kepada pengepul dan tengkulak. Bahkan, harga telur ini jauh lebih mahal daripada anakannya. Akan tetapi, pengepul biasanya hanya mau membeli telur jangkrik dengan jumlah yang banyak, agar hasil panen lebih jelas dan maksimal.
Nah, untuk pemula, disarankan menjual anak jangkrik ke penjual pakan burung ataupun pengepul jangkrik lainnya. Biasanya, telur akan menetas dan menghasilkan anakan hanya dalam jangka waktu 30 hari saja.
Baca Juga: Potensi Bisnis Ternak Kambing, Hasil Melimpah dengan Modal Murah
Tertarik untuk Usaha Ternak Jangkrik?
Itulah cara ternak jangkrik bagi pemula yang bisa kamu ikuti. Saat ini usaha budidaya hewan ternak merupakan salah satu sektor usaha yang cukup menjanjikan. Namun, sebelum memulainya pastikan kamu mengenali terlebih dahulu karakteristik hewan yang ingin kamu budidayakan. Selamat mencoba!