Dalam mengembangkan suatu bisnis, inovasi kerap perlu dilakukan, salah satunya dengan rebranding.
Rebranding adalah strategi perusahaan untuk memperbarui citra suatu brand.
Hal ini dilakukan sesuai tujuan dari pengembangan bisnis yang dinginkan.
Misalnya, beberapa perusahaan melakukan rebranding karena mereka memiliki visi baru.
Ada juga perusahaan yang melakukannya karena ingin beradaptasi dengan tren terkini alias tidak ingin ketinggalan zaman.
Bersatunya dua perusahaan sebagai satu brand juga bisa menjadi alasan rebranding.
Alasan lain adalah untuk memperluas target pasar sehingga perusahaan pun rebranding dengan tagline dan kemasan baru.
Ada kalanya citra negatif melekat pada suatu perusahaan—bisa karena performa buruk karyawannya atau buruknya produk mereka.
Di momen seperti ini, perusahaan pun bisa melakukan rebranding untuk memperoleh citra bisnis yang lebih positif.
Lalu bagaimanakah strategi rebranding yang tepat?
Berikut 6 langkah yang dapat kamu lakukan.
1. Pahami alasannya dengan detail
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan informasi mengenai alasan rebranding.
Dari beberapa alasan yang sudah dideskripsikan di atas, mana yang menjadi alasanmu?
Penting untuk mengetahuinya agar kamu bisa menyiapkan strategi tepat untuk pelaksanaan rebranding,
Dengan begitu, kamu pun dapat menghemat waktu dan tenaga, plus dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Riset yang cukup
Setelah memahami alasan rebranding, selanjutnya kamu perlu melakukan riset untuk mengembangkan rencanamu.
Jika perusahaanmu rebranding untuk meraih target konsumen baru, maka kamu harus mencari tahu kebutuhan apa yang mereka perlukan dari produkmu.
Misalnya, jika sebelumnya kamu menargetkan brand fashionmu untuk pekerja kantoran, kini kamu juga mengincar mahasiswa.
Maka, kamu perlu melakukan riset terkait kebutuhan mereka terhadap fashion maupun riset terkait pendapat target konsumen mengenai produkmu.
Jika perlu, kamu dapat mengadakan survei online dengan iming-iming hadiah bagi para pengisi survey.
Baca juga: 7 Cara Menambah Relasi Dalam Bisnis
3. Tentukan identitas
Langkah selanjutnya adalah menentukan identitas brand kamu ketika rebranding.
Apakah brand kamu akan menjadi suatu brand yang identik dengan anak muda?
Atau kamu akan membuat brand ini identik dengan salah satu gender tertentu?
Alternatif lain, apakah brand kamu diperuntukkan bagi komunitas tertentu?
Dengan adanya identitas ini, kamu dapat mengembangkan elemen visual tepat untuk mengomunikasikan brand kamu kepada target konsumen.
Mulai dari nama brand, logo, warna, tagline, hingga kartu nama.
Pastikan semua materi promosi ini memiliki benang merah yang sesuai dan konsisten untuk program rebranding.
4. Pesan efektif
Selain materi visual, hal yang perlu kamu persiapkan adalah pesan yang akan disampaikan kepada konsumen.
Hal ini pun terkait dengan posisi brand kamu di pasaran.
Misalnya, setelah menetapkan identitas brand untuk anak muda, hal apa yang ingin disampaikan?
Apakah kamu penyedia produk olahraga dengan harga paling terjangkau atau brand kamu lebih mementingkan inovasi?
Contoh lain, apakah brand kamu pemimpin di antara produk-produk minuman kopi dengan konsep penjualan kopi tanpa penggunaan paper atau plastic cup?
Dengan adanya pesan spesifik, kamu pun dapat menciptakan materi visual dengan harapan pesan ini dapat tersampaikan dengan baik.
Baca juga: Begini Cara Daftar GoFood dan GrabFood untuk Usaha Kuliner Rumahan
5. Manfaatkan platform digital
Untuk memperkenalkan citra baru brand perusahaanmu, manfaatkanlah platform online semaksimal mungkin.
Di era digital seperti sekarang, print saja tidaklah cukup jika ingin menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Buatlah situs untuk brand kamu—yang memaparkan hal-hal terkait rebranding yang telah dilakukan.
Kamu pun dapat memuat informasi mengenai sejarah brand kamu beserta pencapaian yang sudah diperoleh, termasuk di era setelah rebranding.
Dengan begitu, calon konsumen pun dapat mengetahui informasi lebih detail tentang perusahaanmu.
Media sosial juga memegang peranan penting untuk mendukung rebranding kamu.
Dengan memiliki akun media sosial, kamu pun dapat berkomunikasi dengan konsumen lama maupun calon konsumen secara rutin.
Kamu bisa memberikan informasi seputar rebranding kamu tiap harinya—dengan materi berbeda namun memiliki pesan yang sama.
Dengan begitu, target konsumen pun jadi lebih familiar dengan brand dan citra barumu.
6. Strategi pemasaran dan promosi
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah mengaplikasikan strategi pemasaran dan promosi.
Buatlah rencana pemasaran dan promosi agar pesan rebranding kamu dapat tersampaikan.
Misalnya, melalui postingan media sosial berupa video, foto, maupun infografik.
Contoh lainnya, berupa kuis di media sosial dengan hadiah menarik bagi pemenang.
Kamu pun dapat menggandeng mitra untuk dapat mewujudkan rencana rebranding.
Jika kamu memiliki brand fashion olahraga, kamu bisa bekerja sama dengan maskapai atau agen travel untuk memberikan hadiah perjalanan ke suatu area yang cocok dijadikan tempat wisata olahraga seperti hiking atau berenang, untuk beberapa pemenang beruntung.
Cara lain untuk mempromosikan produkmu kamu bisa temukan di #LokalSupportLokal yang memiliki beragam tips bisnis untuk pengusaha lokal.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.