Brand asal luar negeri memang banyak kita temui di Indonesia.
Namun kita boleh berbangga karena produk asli Indonesia juga tidak sedikit yang digemari oleh konsumen di luar negeri.
Bahkan, beberapa di antara kita mungkin tidak menyadari kalau beberapa brand tersebut adalah produk lokal—melihat popularitasnya yang tidak diragukan lagi.
Berikut 9 brand di antaranya—ada yang menjadi favorit kamu?
1. J.CO Donuts & Coffee
Penggemar donat tentulah sudah tidak asing lagi dengan brand satu ini.
Saat baru buka di tahun 2005 di Supermal Karawaci, Tangerang, banyak orang menyangka kalau J.CO berasal dari luar negeri.
Padahal, J.CO didirikan oleh Johnny Andrean yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha salon.
Hebatnya lagi J.CO mampu bersaing dengan brand donat ternama lainnya seperti Krispy Kreme dan Dunkin’ Donuts.
Kini J.CO tidak hanya memiliki lebih dari 260 gerai di Indonesia, tapi juga sudah ada di kota-kota di luar negeri seperti Kuala Lumpur, Singapura, Manila, Hong Kong, dan Riyadh.
2. Bagteria
Ketika pertama kali mendirikan Bagteria di tahun 2002, Nancy Go tidak menyangka kalau tas rancangannya akan dipakai oleh selebritas internasional seperti Anggun, Paris Hilton, dan Emma Thompson.
Tas kreasi Nancy memang eksklusif dan menggunakan teknik sulam, renda, dan payet yang dijahit tangan.
Bahkan, ia memakai kulit burung unta dan gading gajah purba (mammoth) yang ia dapatkan dari Siberia.
Uniknya, Nancy memasarkan tasnya pertama kali tidak di Indonesia, melainkan di Hong Kong.
Sukses di Hong Kong, ia pun merambah kota-kota di Eropa sebelum akhirnya ke Amerika Serikat.
Akhirnya di tahun 2008, ia pun membidik pasar Indonesia dan membuka butik di Plaza Indonesia.
Baca juga: Rekomendasi Buku Bisnis Untuk Memulai Usaha
3. Eiger
Pencinta alam pasti familiar dengan Eiger, brand lokal yang berkomitmen untuk mendukung penjelajahan di area tropis.
Berawal dari satu produk yaitu tas, kini Eiger menjual celana, sandal, sepatu, hingga jaket yang merupakan perlengkapan olahraga dan hiking.
Kelebihan dari Eiger adalah produknya yang tahan lama—tidak heran, mengingat mereka selalu mengadakan uji coba di lapangan sebelum meluncurkan suatu produk secara resmi.
Selain menguasai pasar Indonesia, Eiger juga populer di luar negeri seperti Singapura, Filipina, Jepang dan Libanon.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tas Lokal Wanita Terbaik Indonesia. Sudah Punya?
4. The Executive
Mendengar namanya, banyak orang yang menyangka kalau brand satu ini berasal dari luar negeri.
Kenyataannya, brand fashion yang fokus dengan pakaian kerja untuk profesional muda ini didirikan oleh orang Indonesia, Johanes Farial, di tahun 1984.
Seiring dengan meningkatnya popularitas, kini The Executive sudah memiliki lebih dari 250 counter di Indonesia dan 80 showroom.
Di negeri tetangga Malaysia, The Executive memiliki 4 showroom dan 22 counter.
5. Terry Palmer
Nama boleh terdengar kebarat-baratan, tapi handuk bermerek Terry Palmer ini adalah produk asli Indonesia yang didirikan oleh PT Indah Jaya.
Sejak awal Terry Palmer memang diperuntukkan bagi pasar luar negeri sehingga produknya pun diekspor ke Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Strategi mereka untuk memasarkan produk adalah dengan membuka butik khusus handuk di pusat perbelanjaan.
Untuk Singapura dan Malaysia, Terry Palmer memiliki kantor perwakilan sendiri.
Di Indonesia, handuk mereka mendominasi hotel-hotel bintang empat ke atas—yang menunjukkan kalau produk yang ditawarkan ini bersifat premium.
6. SilverQueen
Siapa sangka brand lokal Indonesia ini sudah ada sejak tahun 1950 dan bahkan menjadi camilan untuk Konferensi Asia Afrika yang berlangsung di Bandung di tahun 1955.
SilverQueen lahir dari tangan pria keturunan Myanmar, Ming Chee Chuang, yang menetap di Indonesia.
Tidak mudah membuat cokelat di negara tropis.
Namun pria ini ternyata sukses berinovasi dengan mencampur adonan cokelat dan kacang mede.
Hasilnya, Presiden RI pertama, yaitu Soekarno, menyukainya.
Kini SilverQueen yang berada di bawah perusahaan Petra Food sudah diekspor ke negara tetangga di Asia Tenggara, Eropa dan negara di Amerika Latin seperti Meksiko dan Brasil.
Baca juga: Sambut Ramadhan 2021, Intip Ide Isian Unik untuk Bisnis Parcel
7. Magno
Radio mungkin tidak terlalu populer di era digital seperti sekarang, tapi Magno ternyata masih diminati.
Magno, radio vintage asli Indonesia ini disukai banyak konsumen di luar negeri, mulai dari Jepang, Australia, Eropa, hingga Brasil.
Magno merupakan inovasi dari Singgih Susilo Kartono asal Temanggung, yang awalnya merupakan prototype produk dari tugas akhirnya semasa kuliah di ITB.
Ketika memulai usahanya di tahun 2005 dalam produksi kecil, ternyata radio kreasinya disukai banyak orang hingga mereka yang dari luar negeri.
Bahan dasar radio Magno adalah kayu dari pohon seperti pinus, mahoni dan sonokeling (rosewood India).
Kayu dari pohon ini pun menghasilkan resonansi suara yang sangat baik.
Dari ratusan unit radio yang diproduksinya, 95% di antaranya pun diekspor ke luar negeri dan sisanya dijual di Indonesia.
8. Essenza
Ketika mengunjungi toko material, kemungkinan besar kamu akan menemukan produk keramik Essenza.
Brand yang identik dengan keramik lantai berbahan dasar batu alam ini berasal dari Indonesia, lho.
PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk memproduksi keramik ini pertama kali di tahun 1993.
Sejak itu Essenza pun menembus pasar di 40 negara Asia, Amerika Serikat, dan Eropa, termasuk Italia, yang merupakan salah satu negara penghasil keramik terbaik di dunia.
9. Matoa
Matoa merupakan jam tangan berbahan dasar kayu hasil kreasi Lucky D. Aria asal kota Bandung.
Brand ini pun menamai produk-produknya dengan nama pulau atau daerah di Indonesia, mulai dari Karo, Sumba, Rote hingga Flores.
Menggunakan kayu sonokeling dari Indonesia dan pinus Jerman, jam tangan Matoa memiliki tekstur yang halus dan tahan terhadap benturan.
Tidak heran, banyak pencinta fashion, termasuk para selebritas, yang menggunakan brand ini.
Matoa yang namanya diambil dari jenis pohon Matoa yang tumbuh di Papua ini kini sudah diekspor ke sembilan negara, termasuk ke Jepang dan Kanada.
Dari sembilan brand lokal di atas, produk mana yang pernah kamu jajal atau gunakan?
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.