Ikan menjadi salah satu bahan makanan favorit bagi masyarakat Indonesia, terutama ikan air tawar seperti nila. Daya konsumsi masyarakat terhadap ikan nila cukup tinggi, sehingga keterbutuhan di pasar juga ikut besar. Karena itu, peluang usaha budidaya ikan nila menjadi cukup besar dan menjanjikan untuk kamu geluti.
Tentu saja usaha ini bisa mendapatkan banyak keuntungan. Oleh karena itu, artikel ini nantinya akan memberikan tips jitu cara budidaya ikan nila bagi kalian yang pemula. Yuk, simak bersama penjelasannya!
Peluang Usaha Budidaya Ikan Nila
Ikan nila yang bernama latin Oreochromis niloticus merupakan ikan air tawar yang cukup tahan terhadap penyakit serta mudah dalam pemeliharaannya. Karena itu, biaya budidayanya cukup murah dan potensi berhasilnya cukup tinggi. Berikut ini beberapa keunggulan bisnis ikan nila yang nantinya dapat kamu rasakan:
1. Persaingan Bisnis yang Longgar
Bisnis budidaya ikan nila masih terbuka lebar untuk kamu, karena persaingannya masih longgar. Pelaku usahanya masih belum terlalu ramai, sedangkan permintaan pasar cukup tinggi. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang banyak.
2. Tidak Harus Memiliki Modal yang Besar
Modal dalam bisnis ini relatif kecil. Kamu tidak perlu menyiapkan uang awal yang terlalu banyak. Selain itu, dalam kurun waktu 3 bulan masa panen tiba dan modal tersebut justru bisa kembali dengan cepat.
3. Proses Budidayanya Mudah
Selain persaingan masih longgar dan modal yang dibutuhkan kecil, cara budidaya ikan nila juga cukup mudah. Untuk bibitnya kamu bisa mengambil dari penjual bibit ikan. Ikan nila juga memiliki karakter yang kuat terhadap penyakit yang membuatnya bisa kamu pelihara sekalipun masih pemula.
4. Nilai Jualnya Tidak Akan Anjlok
Keunggulan lain yang bisa kamu dapatkan saat membudidaya ikan yang satu ini adalah harga yang relatif stabil. Selama ini, harganya tidak pernah mengalami penurunan yang ekstrem. Dengan begitu, peluang usaha budidaya nila cukup bisa mendatangkan keuntungan yang besar.
Modal yang Dibutuhkan
Sudah dibahas di atas, kalau modal untuk membangun usaha budidaya ikan nila itu relatif tidak terlalu besar. Tentu saja, semua bisa kamu sesuaikan dengan budget yang ada. Tapi berapa uang yang kamu perlukan sebenarnya? Berikut ini adalah perhitungan modal untuk budidaya ikan nila sejumlah 1000 ekor:
Modal pertama yang perlu kamu siapkan adalah untuk dua komponen pembiayaan, yaitu investasi awal dan biaya operasional. Untuk investasi awal adalah sebagai berikut:
- Bibit 1000 ekor ikan nila: Rp 500.000
- Pembuatan kolam ikan: Rp 2.500.000
- Alat terpal, jaring, dan lain sebagainya: Rp 400.000
- Pompa air dan selangnya: Rp 500.000
- Total untuk investasi awal yang perlu kamu siapkan adalah Rp 3.900.000
Komponen kedua adalah biaya operasional selama budidaya ikan nila, yaitu:
- Air dan listrik : Rp 200.000
- Vitamin ikan dan obat khusus: Rp 500.000
- Pakan ikan: Rp 1.100.000
- Kebutuhan lain-lain: Rp 300.000
- Total dari biaya operasional kamu selama proses budidaya menjadi Rp 2.100.000
Keuntungan Usaha Budidaya Ikan Nila
Tentu saja kamu penasaran kan keuntungan yang bisa didapat dari budidaya ikan nila 1000 ekor itu berapa dan juga bisa balik modal dalam jangka waktu berapa lama? Berikut ini adalah perhitungannya:
Untuk ikan nila 1000 ekor, biasanya bisa kamu dapatkan hasil sekitar 167 kilogram dalam waktu sebulan waktu panen. Harga pasar nila biasanya berada di angka Rp 25.000 hingga Rp 26.000, tergantung pada daerah serta kualitas hasil panennya. Diratakan saja di sini kalau harga ikan nilanya adalah Rp 26.000.
Omzet: 167 x Rp 26.000 = Rp 4.342.000
Keuntungan Bersih: Rp 4.342.000 – Rp 2.100.000 = Rp 2.242.000
Keuntungan merupakan omzet dikurangi biaya operasional, sehingga hasilnya adalah Rp 2.242.000. Jika modal investasi awalnya adalah Rp 3.900.00 maka butuh waktu 2 bulan masa panen hingga modal yang kamu keluarkan bisa kembali.
Tahapan Memulai Cara Budidaya Ikan Nila
Kamu belum tahu tahapan cara budidaya ikan nila? Inilah caranya!
1. Persiapan Kolam
Sumber: YouTube Hasil Daya
Tahapan pertama dalam budidaya ikan nila adalah membuat kolam. Kamu bisa memilih kolam jenis apapun, mulai dari kolam terpal, kolam semen, hingga tanah.
Semuanya bisa kamu pakai untuk memelihara ikan nila. Harus ada beberapa jenis kolam yang kamu siapkan, antara lain adalah kolam untuk pemijahan dan pembesaran.
Khusus untuk kolam tanah, kamu perlu menaburkan pupuk kompos yang nantinya juga berguna untuk pakan alami bagi ikan nila. Saat mengisi air, lakukan dengan bertahap sesuai ketinggian tertentu.
Agar nantinya kolam bisa terisi biota air atau tanaman air. Supaya kolam mendapatkan ekosistem sealami mungkin. Karena biasanya ikan nila akan lebih tahan hidup di dalam kolam alami.
Kelebihan kolam ikan nila yang terbuat langsung di tanah adalah harganya lebih murah. Selain itu, ikan nila lebih bisa bertahan dan tumbuh besar secara cepat. Berbeda dengan kolam semen atau beton, harganya lebih mahal serta kurang bisa membuat ikan nila tumbuh secara cepat.
2. Pemilihan Bibit

Untuk tahapan selanjutnya dalam budidaya ikan nila adalah memilih bibit nila. Untuk bisa kamu ketahui, kebanyakan pembudidaya ikan nila biasanya menerapkan pembibitan ikan yang monoseks. Jadi, kamu seharusnya memakai bibit ikan dari salah satu kelamin saja.
Pemilihan bibit ikan nila jantan lebih bagus. Ini karena pertumbuhannya lebih cepat ketimbang betinanya. Kamu bisa memaksimalkan peluang usaha budidaya ikan nila dengan fokus pemeliharaan ikan jantan. Namun, kadang kala tidak semua bibit ikan nila adalah jantan. Bagaimana caranya mendapatkan bibit jantan?
Tentu saja ada cara untuk mendapatkannya. Biasanya dengan melakukan jantanisasi. Kamu bisa memberikan hormon testosteron pada masa awal, yaitu ketika masih berbentuk larva hingga sekitar usia bibit ikan nila umur 28 hari.
3. Penebaran Benih Ikan Nila

Kemudian, setelah kamu memiliki benih ikan nila, maka hal yang perlu dilakukan adalah menebar benih ke dalam kolam. Umumnya, untuk 1 meter persegi kolam bisa diisi 15 hingga 20 bibit.
Kamu juga perlu memberikan ikan waktu adaptasi, meskipun pada dasarnya ikan nila jenis yang mudah menyesuaikan diri pada lingkungan barunya. Pengadaptasian berguna untuk meminimalisir adanya kematian dari ikan nila itu sendiri.
Cara untuk mengadaptasi ini cukup mudah. Kamu cukup memasukan ikan ke dalam wadah yang berisikan air kolam tersebut. Biarkan beberapa jam, lalu miringkan wadah tersebut di atas kolam dan biarkan ikan nanti pelan-pelan berpindah dari wadah ke dalam kolam yang kamu buat.
4. Tahap Pemeliharaan dan Panen Ikan Nila
Setelah melepaskan ikan, langkah selanjutnya adalah pemeliharaan ikan. Pada tahap ini, hal penting yang sangat perlu kamu perhatikan adalah mengenai kualitas air. Usahakan untuk air dalam kolam mengandung banyak oksigen dan pHnya tidak terlalu asam ataupun basa.
Perhatikan juga kadar amonia dalam air. Jika air berbau busuk, maka kadar amonia dalam airnya terlalu tinggi. Kamu perlu segera menggantinya. Berbeda kondisi jika kadar oksigen menurun, maka kamu perlu memperbesar debit air.
Sumber: YouTube Hasil Daya
Selain air, kamu juga perlu memberi makan ikan secara rutin. Salah satu makanan ikan yang mengandung banyak nutrisi adalah pelet. Beri makan secara teratur agar ikan cepat besar.
Perlu kamu perhatikan, kebutuhan makan nila adalah 3 persen dari bobot ikan tersebut. biasanya pemberian makan dilakukan di dua waktu, yaitu saat pagi dan sore hari.
5. Panen Ikan
Sumber: YouTube Hasil Daya
Nila bisa kamu panen setelah masa pemeliharaan 4 hingga 6 bulan. Bobot ikan nila hasil budidaya ini sekitar 3 hingga 5 ons. Kamu bisa menjualnya sekilo sekitar Rp 26.000 sesuai harga pasar.
Tips Sukses Usaha Budidaya Ikan Nila
Meskipun dikatakan kalau peluang usaha budidaya ikan nila cukup besar berhasilnya karena mudah, tetapi kamu juga perlu persiapan yang matang. Berikut ini ada beberapa tips agar kamu sukses dalam membangun usaha budidaya ikan nila:
1. Mempersiapkan Kolam yang Sesuai
Ikan nila jenis biota air tawar yang sangat adaptif terhadap lingkungan hidupnya. Mereka bisa hidup dalam jenis kolam apapun, mulai dari yang terbuat dari tanah, semen, terpal, atau juga kolam apung bahkan pada tambak air payau. Kamu tidak perlu khawatir karena cukup siapkan saja kolam dengan ukuran 1 meteran.
Untuk meminimalisir modal dan mendapatkan hasil ikan berkualitas, kamu bisa menggunakan terpal sebagai bahan pembuat kolam. Selain bahan, kondisi air juga perlu kamu perhitungkan.
Kolam yang berisi air untuk nila sebaiknya pH yang netral, yaitu nilainya antara 6-7 dengan kadar garam 35/ml serta suhunya 25-30 derajat celcius. Karena itu, jika memilih menggunakan kolam terpal, jangan langsung terkena matahari agar suhunya tidak terlalu tinggi.
2. Memilih Benih yang Berkualitas
Hal selanjutnya yang perlu kamu perhitungkan dalam bisnis budidaya ikan nila adalah memilih benih ikan yang akan kamu pelihara. Hal ini menjadi sangat penting, karena mempengaruhi hasil keuntungan kamu. Tentu saja benihnya harus berkualitas.
Kamu harus memastikan distributor benih yang bekerjasama denganmu terpercaya. Kalau bisa, tempatnya tersertifikasi dan resmi untuk meminimalisir resiko kualitas bibit yang buruk.
3. Melakukan Penebaran Benih Secara Benar
Langkah selanjutnya biasanya adalah penebaran benih. Kamu harus melakukannya dengan benar agar benih ikan tidak mati. Buat mereka beradaptasi dengan memasukkan kantong benih ke permukaan air selama kurang lebih setengah jam.
Selain itu, kamu perlu memperhitungkan jumlah ikan yang akan kamu masukan ke dalam kolam. Dalam satu meter persegi, paling tidak harus berisi 15 hingga 30 ekor saja, tidak lebih. Ini karena ikan yang terlalu banyak, tetapi ruang geraknya sempit akan membuat mereka stress.
4. Pasarkan Secara Online
Salah satu cara sukses dalam berbisnis budidaya ikan adalah memaksimalkan penggunaan media sosial untuk pemasaran. Kamu bisa memasang iklan di marketplace yang ada untuk menarik pelanggan.
Jangan lupa untuk memberikan pelayanan yang terbaik saat ada pelanggan yang tertarik dengan ikan nila hasil budidaya kamu.
Tertarik dengan Peluang Usaha Budidaya Ikan Nila?
Pastinya kamu sudah lebih tahu betapa besar peluang usaha budidaya ikan nila setelah membaca pembahasan di atas. Yuk, coba usaha yang satu ini! Mulai dari modal yang kecil saja dahulu.
Temukan berbagai informasi dan tips bisnis lainnya hanya di LokalSupportLokal.
Baca juga:
- Peluang Usaha Budidaya Ikan Patin, Berani Coba?
- 5 Tips Memulai Bisnis Ikan Asin
- Apa itu UMKM? Berikut Pengertian, Kriteria, Ciri-Ciri, dan Contohnya