Cara Jitu Membuat Business Plan untuk Menarik Investor – Seperti menyusuri jalanan yang baru dilalui, kita perlu peta agar cepat sampai ke tujuan dan tidak membuang waktu dengan mengambil jalan buntu.
Begitu pun dengan bisnis, kita harus belajar cara membuat business plan yang tepat agar meminimalisir risiko.
Soal sukses tidaknya bisnis tentu tidak ada yang tahu, terkadang butuh faktor keberuntungan juga.
Namun, beruntung bisa diciptakan ketika kesempatan bertemu persiapan. Nah, salah satu persiapan terbaik adalah membuat rencana.
Yuk simak cara membuat business plan berikut agar usahamu makin terarah!
Arti dan Tujuan Business Plan
Business plan adalah dokumen yang digunakan untuk merencanakan suatu bisnis.
Tujuannya yakni sebagai perencanaan awal bisnis, perencanaan pengembangan bisnis, serta sebagai nilai jual untuk ditawarkan pada investor.
Mengetahui cara membuat business plan yang tepat akan sangat membantu kamu mengalokasikan budget agar tidak habis percuma.
Terlebih kalau kamu merintis usaha dengan modal sendiri atau sedang membuat business plan untuk UKM. Tentunya kamu harus menghindari segala jenis pengeluaran yang tidak perlu.
Bagi kamu yang ingin mendapat sumber modal dari investor, business plan adalah syarat wajib untuk menggalang dana atau mengajukan pinjaman usaha ke bank.
Kenali Bidang Bisnis dan Target Pasar Sebelum Merancang Business Plan
Jangan terburu-buru merancang business plan sebelum kamu bisa memetakan kira-kira siapa target pasarmu.
Kamu juga sebaiknya melakukan riset menyeluruh tentang bidang yang kamu geluti, apa kelebihan dan kelemahan berbisnis di bidang tersebut, apa saja peluang yang bisa kamu raih, cerita-cerita pelaku usaha lainnya, analisis kompetitor, dan sebagainya.
Jika perlu, cari mentor agar kamu bisa tahu pasti cara membuat business plan yang sesuai dengan bidang bisnismu.
Baca juga: 5 Cara Membuat Marketing Plan Untuk Kesuksesan Bisnis
Komponen Utama Business Plan
Cara membuat business plan adalah dengan mengikuti komponen dokumen berikut:
- Executive Summary
- Latar Belakang
- Rencana Operasi
- Lokasi
- Aset
- Proses Operasi
- Analisis Pasar
- Ukuran Pasar
- Target Pasar
- Strategi Pemasaran
- Product
- Price
- Place
- Promotion
- Analisis Manajemen
- Analisis Keuangan
Detail Komponen Business Plan
1. Executive Summary
Sebagai garis besar dari suatu business plan, executive summary umumnya berupa ringkasan sebanyak 1-2 halaman.
Isinya seputar; pjroduk/jasa yang ditawarkan, visi dan misi, profil perusahaan, strategi marketing, dan rencana keuangan.
Jangan lupa buat ringkasanmu semenarik mungkin agar investor mendapatkan gambaran yang jelas.
Jika perlu, tambahkan inovasi dan timeline kapan usahamu akan dimulai. Buat agar lengkap namun tetap ringkas!
2. Latar Belakang
Latar belakang perusahaan menjabarkan adanya peluang/solusi suatu masalah yang menjadi inspirasimu dalam memulai usaha. Ada 3 bagian yang perlu kamu telaah:
- Gambaran umum tentang masalah yang dihadapi.
- Data-data yang diberikan akan pentingnya masalah.
- Solusi yang ditawarkan atas masalah tersebut.
Kemampuanmu bercerita menjadi poin penting di sini. Beberapa poin yang bisa kamu masukkan antara lain; sejarah berdirinya perusahaan, pihak yang terlibat, rencana pengembangan,keunggulan produk/jasa yang ditawarkan, aspek perizinan, kondisi umum keuangan perusahaan, serta lokasi usaha.
Sisipkan juga gambaran akan potensi usaha kamu nantinya. Seberapa besar potensi bisnismu berkembang dan apa saja exit strategy jika nantinya ada kendala.
Kematangan rencanamu dan kesiapanmu menghadapi tantangan di masa mendatang akan terlihat jelas di business plan.
3. Rencana Operasi
Business plan yang matang akan memuat poin-poin terencana terkait jalannya produksi dari suatu bisnis.
Ada banyak sekali rencana operasi yang bisa kamu masukkan, tapi setidaknya ada 3 fokus yang bisa kamu jabarkan.
Lokasi
Meski kini bisnis bisa dilakukan dari rumah atau bekerja dalam team secara ‘remote’, tetap saja ada bisnis tertentu yang memerlukan ketepatan lokasi usaha.
Pasalnya, lokasi turut mempengaruhi proses produksi. Pastikan kamu bisa menjawab hal-hal seperti; Apakah lokasi pabrik dekat dengan supplier? Jika jaraknya jauh, bagaimana dengan biayanya?
Terkait upah karyawan juga ditentukan dengan lokasi usaha karena ada standar UMR yang berlaku.
Aset
Menyusun perencanaan aset dalam business plan akan memudahkan perencanaan keuangan.
Kenali aset-aset usahamu, seperti hak kepemilikan bangunan, hak merk , alat produksi, serta hak kekayaan intelektual.
Proses Operasi
Proses operasi merunutkan bagaimana proses suatu produk/jasa bisa sampai ke tangan konsumen dengan cepat dan aman.
Ada baiknya menambahkan bagan proses operasi ke dalam business plan agar investor mendapatkan gambaran operasi usahamu.
4. Analisis pasar
Salah satu cara membuat business plan adalah melakukan analisis pasar yang mencakup siapa target konsumen dan seberapa besar pasar bisnismu.
Dalam menentukan target pasar, kamu bisa melakukan segmentasi berdasarkan kondisi geografis, demografi, serta psikografi.
Sedangkan untuk ukuran pasar, kamu harus melakukan riset tentang jumlah individual yang potensial membeli atau menggunakan produk/jasa di area tertentu.
Jangan sampai kamu menjual produk/jasa dalam lingkup pasar yang terlalu kecil sehingga hanya sedikit individu saja yang mau membeli produkmu.
5. Strategi Pemasaran
Setelah menganalisis pasar, kini saatnya menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Kamu bisa melakukan analisis terhadap karakteristik produk, tingkat kompetisi, strategi promosi, dan harga.
Atau lebih mudahnya, kamu bisa mengadopsi strategi pemasaran seperti yang sudah teruji agar business planmu terlihat rapi dan profesional.
Salah satu strategi pemasaran yang bisa kamu coba adalah Marketing Mix dari Kotler.
Marketing Mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan (mis: produk, harga, distribusi, dan promosi) untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam target market.
Terdapat 4 variabel dalam marketing mix:
Product; Kualitas, opsi dan fitur, style, brand name, packaging, lini produk, garansi, dan pelayanan.
Price; Tingkat harga, diskon, dan ketentuan pembayaran.
Place; Saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi, level persediaan, dan transportasi.
Promotion; Advertising, personal selling, sales promotion, dan publikasi.
Kamu bisa memadukan data yang dihimpun oleh strategi di atas dengan strategi lainnya seperti strategi pemasaran 4P milik Neil Borden, strategi pemasaran online, Five Forces Porter’s Matrix dan SWOT.
6. Analisis manajemen
Memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen team adalah salah satu cara membuat business plan yang profesional.
Di bagian ini, kamu perlu menjelaskan lebih dalam tentang struktur organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia. Seperti;
- Struktur manajemen
- Detail mengenai jumlah pegawai dan masing-masing keahliannya
- Sistem penggajian karyawan dan tunjangannya
- Keunggulan dan kelemahan manajemen tersebut.
7. Analisis keuangan
Kamu perlu secara jujur menjelaskan kondisi keuangan perusahaan serta proyeksi dana pada masa mendatang.
Berikut poin yang bisa kamu kemukakan;
- Analisis keuangan perusahaan.
- Perkiraan pendapatan perusahaan.
- Modal yang sekarang dimiliki.
- Besaran dana yang diperlukan.
- Detail biaya operasional harian, bulanan hingga tahunan.
- Dana darurat perusahaan
Cara membuat business plan yang menarik investor adalah dengan melampirkan detail informasi terkait analisis keuangan seperti laporan laba rugi, arus kas, dan BEP.
Gunanya agar investor tahu kamu memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang yang matang sebelum memulai bisnis.
Nah, itu dia cara membuat business plan bagi kamu yang hendak memulai usaha namun terhalang modal.
Bingung mencari investor? Kamu bisa lho melakukan pengajuan modal ke fintech terpercaya. Pastikan fintech tersebut sudah diakui OJK seperti Super Financial App KoinWorks.
Melalui KoinBisnis dari KoinWorks, kamu bisa mengajukan pinjaman modal usaha sampai dengan Rp2 Miliar dengan bunga mulai dari 0,75% saja.
Siapkan business plan terbaikmu dan wujudkan rencanamu bersama KoinWorks!