Kelemahan Bisnis Thrift Shop dan Cara Menghindari Kegagalannya

Thrift shop merupakan bisnis yang jual barang bekas baik dari luar maupun dalam negeri. Banyaknya peminat dari bisnis ini membuat kamu ingin mencoba menekuninya. Tak masalah karena jika dibandingkan membuat produk sendiri yang modalnya jauh lebih besar. Namun kamu harus tahu dulu kelemahan bisnis thrift shop ini.

Pasalnya, jika kamu salah dalam menempatkan strategi, kemungkinan besar bisnis tersebut akan bangkrut. Meskipun bisnis thrift ini memiliki peluang yang besar, tetap saja kamu sebagai pemain baru mesti memahami seluk-beluknya termasuk kekurangan bisnis itu sendiri. Jangan sampai kamu sudah modal tiba-tiba berhenti di tengah jalan.

Kelemahan Bisnis Thrift Shop

Mungkin saat kamu melihat di mall ataupun beberapa daerah, terdapat bisnis thrift shop yang sudah besar. Kendati demikian, sebenarnya mereka telah melewati perjuangan yang cukup besar dan melelahkan. 

Para pelaku bisnis harus bersahabat dengan kelemahan bisnis thrift shop berikut agar tetap bertahan di era gempuran barang branded.

1. Rentan Terjadi Kerusakan pada Produk

Saat terjun ke bisnis thrift, kamu harus siap dengan segala konsekuensinya. Salah satu kejadian yang sering dialami oleh pemain bisnis ini adalah menerima barang yang sudah rusak. Ketika kamu mengambil barang dari supplier, maka sistemnya adalah langsung membeli satu karung.

Kamu tidak dapat memilih mana barang yang masih bagus ataupun tidak. Misalnya saja pakaian, bisa saja kamu akan mendapatkan produk yang sudah robek, terkena noda, warnanya luntur, bahkan tak layak pakai. Masalah seperti ini sudah bukan hal aneh lagi untuk pemilik bisnis thrift.

2. Tidak Mudah Mencari Supplier Terpercaya

Kelemahan bisnis thrift shop yang kedua adalah sulitnya mencari supplier yang terpercaya. Salah langkah dalam memilih supplier akan membuat bisnis kamu gulung tikar seketika. Tak sedikit para supplier yang menjanjikan barang bagus namun hasilnya tidaklah demikian.

Oleh sebab itu, pada awal membuka bisnis kamu dituntut untuk melakukan riset secara mendalam mengenai supplier. Selain itu, carilah orang yang dapat kamu ajak bekerja sama. Pasalnya ini berhubungan dengan modal kamu juga, jadi pastikan harus senantiasa bersikap hati-hati.

3. Tidak Memiliki Standar Harga Jual yang Tetap

Namanya juga barang bekas, jadi tentu tidak ada standar harga jual yang tetap. Setiap toko pasti memiliki harga jual yang berbeda. Apabila kamu tidak mengerti berapa rata-rata harga jualnya, maka bisa dipastikan konsumen lari.

Inilah kelemahan bisnis thrift shop yang cukup menyulitkan kamu. Mengingat kamu harus mempertimbangkan pula modal untuk mengambil produk dari supplier, ongkir, dan lain sebagainya. Cara cari aman sebelum mengeluarkan modal besar lebih baik analisis harga di pasar terlebih dahulu.

4. Harus Rela Meluangkan Waktu dan Tenaga

Menjalankan bisnis thrift tidaklah semudah yang kamu bayangkan. Harus ada persiapan lebih agar bisnis kamu tetap berjalan. Persiapkan modal secukupnya di awal untuk membeli produk-produk yang hendak kamu jual kembali.

Kamu akan melakukan banyak hal saat bisnis mau dibuka. Riset pasar, analisis harga, analisis konsumen, mencari supplier, dan lain sebagainya harus kamu lakukan secara baik dan benar. Maka dari itu, kamu pun harus rela meluangkan waktu dan tenaga untuk membuat bisnis thrift berkembang.

5. Persaingan Ketat, Owner Harus Siap

Kelemahan bisnis thrift shop yang terakhir adalah persaingan sangatlah ketat. Meskipun barang baru lebih menarik, namun tak sedikit orang yang membeli barang bekas karena faktor finansial. 

Barang bekas yang dijual di thrift biasanya juga tak kalah berkualitas dan harganya lebih murah. Belum lagi jika kamu memutuskan untuk menjual produk di platform online, percayalah kamu akan berjumpa dengan perang harga yang memusingkan. 

Untuk itulah kamu sangat perlu untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum menjual produk tersebut. Bekal ini akan membantu kamu mengambil keputusan.

Tips Menghindari Kegagalan dalam Bisnis Thrift

Kelemahan bisnis thrift shop memang tidak akan bisa kamu hindari. Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus tetap melewati prosesnya. Agar perjuangan kamu tidak sia-sia dalam membangun bisnis ini, berikut adalah beberapa tips menghindari kegagalan dalam bisnis yang dapat menjadi referensi menarik.

1. Kelola Keuangan Secara Bijak

Berani berbisnis harus siap dengan segala risikonya termasuk kegagalan. Tidak ada orang sukses tanpa mengalami kegagalan. Memang menyakitkan, namun kegagalan itu juga termasuk bagian dari kesuksesan. Setelah mengerti kelemahan bisnis thrift shop, kamu harus mempersiapkan mental dan strategi.

Tips pertamanya adalah lakukan pengelolaan uang secara bijak. Ingat, modal yang kamu keluarkan memang tak besar namun sangat berarti untuk bisnis pertama ini. Jadi catat serinci mungkin apa saja yang dibutuhkan untuk bisnis thrift kamu. Upayakan agar tidak terlalu kalap mata dengan hal-hal yang kurang penting.

2. Lakukan Riset Secara Matang

Riset termasuk bagian yang sangat penting dari suatu bisnis. Tak peduli apapun jenis bisnis yang kamu jalani, jika ingin berkembang, maka harus mau meluangkan waktu untuk riset. 

Kamu bisa memulai dengan mencari tahu tentang supplier yang terpercaya, kemudian siapa target pasarnya, bagaimana penjualannya (offline atau online), dan harga jualnya.

Dengan adanya persiapan yang matang ini, kegagalan menjalani bisnis bisa lebih kamu minimalisir. Meskipun kamu baru masuk ke dunia bisnis, namun jangan langsung berpikir negatif. Lakukan secara bertahap dan sabar karena menikmati proses bisa membuat kamu lebih menghargai hasilnya nanti.

3. Lakukan Evaluasi untuk Mengetahui Kesalahan

Kesalahan dalam mengambil tindakan itu wajar. Asalkan kamu mau memperbaikinya, bisnis akan tetap bisa berjalan dengan baik. 

Apa saja kesalahan yang biasa dilakukan oleh para pebisnis thrift? Pertama, mereka akan langsung membelanjakan modalnya untuk membeli barang-barang yang akan dijual. Padahal, belum mengetahui siapa yang akan menjadi pembelinya.

Kedua, pelaku bisnis akan tergesa-gesa dalam memilih supplier padahal bisnisnya termasuk baru yang mana akan lebih berpotensi untuk gulung tikar. 

Kedua kesalahan itu harus kamu pertimbangkan baik-baik karena kelemahan bisnis thrift shop tersebut bisa kamu atasi jika mau melakukan evaluasi.

Evaluasi ini dimaksudkan agar kamu mengetahui kekurangan bisnismu sendiri, bukan membahas bisnis orang lain. 

Selanjutnya, kamu dapat melakukan evaluasi setiap bulan atau tahun. Dengan begitu kamu akan terus memperbaiki bisnis dan menjadi lebih berkembang kedepannya.

4. Pantang Menyerah

Pebisnis harus memiliki jiwa yang pantang menyerah. Apapun kelemahan bisnis thrift shop dan kesulitan yang dihadapinya, tujuannya hanya satu yakni sukses. 

Tanamkan sikap pantang menyerah mulai sekarang. Kamu tidak tahu apa yang menanti di depan. Jadi jika menyerah sekarang, rasanya akan sia-sia perjuangan yang sudah kamu lakukan.

Tak apa jika kamu ingin istirahat sebentar dari rutinitas. Tapi jangan sampai menyerah terlebih meninggalkan bisnis begitu saja. Jadilah orang tangguh dan gigih karena kedua kata tersebut akan menuntun kamu menuju jalan kesuksesan.

Siapkah Kamu Menghadapi Kelemahan Bisnis Thrift Shop?

Setelah analisa, memang kelemahan bisnis thrift shop tidak hanya satu. Cukup sulit dijalani jika kamu tidak siap mental. Persiapkan mental dengan baik untuk menjadi pengusaha yang sukses di bidang ini. 

Selamat mencoba!

Temukan inspirasi lainnya seputar tips bisnis hanya di lokalsupportlokal.id