Cara Mendapatkan Passive Income – Memiliki pekerjaan tetap dan memperoleh penghasilan aktif merupakan hal yang patut disyukuri.
Namun jika bisa memperoleh tambahan berupa penghasilan pasif atau passive income, tentulah akan lebih menyenangkan.
Apa itu Passive Income?
Passive income adalah penghasilan yang diperoleh seseorang dengan aktivitas minim—ibaratnya tidak perlu kerja delapan jam sehari. Jadi meski hanya duduk bersantai, kamu pun bisa memperoleh pemasukan.
Namun, bukan berarti tidak ada usaha yang dilakukan, ya. Untuk memperoleh passive income, kamu perlu berusaha di awal atau bisa dengan mempersiapkan modal maupun tenaga. Setelahnya, baru kamu memperoleh penghasilan pasif untuk menambah pundi-pundi.
Baca juga: 10 Karakteristik Wirausahawan Ini Wajib Dimiliki Pebisnis
6 Cara Mendapatkan Passive Income
Berikut cara mendapatkan passive income yang bisa dicoba.
1. Berinvestasi
Ada beberapa investasi untuk memperoleh passive income. Salah satunya adalah investasi saham yang lebih disarankan untuk jangka panjang. Ketika membeli saham suatu perusahaan, artinya kamu turut ‘memiliki’ perusahaan tersebut.
Meski begitu, kamu tidak memiliki kewajiban untuk hadir ke kantor dan bekerja. Sebaliknya, kamu bisa bersantai dan beberapa bulan atau tahun kemudian, kamu pun dapat menjualnya kembali saat harganya melambung.
Hasilnya, kamu memperoleh keuntungan dari passive income. Namun sebelum menetapkan pilihan kepada saham perusahaan tertentu, pastikan kamu melakukan riset, ya, agar nantinya tidak merugi.
Bentuk investasi lain yang bisa kamu coba adalah obligasi—yang bunganya biasanya di atas bunga deposito.
2. Bisnis sewa properti
Modal untuk memiliki properti memang tidak sedikit. Jika tidak memiliki dana yang cukup, kamu pun dapat mengajukan pinjaman kepada bank untuk membeli atau membangun properti.
Meski harus berutang, kamu tidak perlu khawatir karena harga properti cenderung naik tiap tahunnya. Jadi saat berhasil melunasinya, kamu akan tetap untung karena harga jual biasanya melambung setelah bertahun-tahun. Ketika memiliki properti, kamu dapat menyewakannya kepada pihak lain.
Misalnya, kamu punya satu unit apartement studio di kota besar dan menyewakannya seharga Rp3 juta per bulan. Artinya kamu pun memperoleh passive income sebesar Rp3 juta tiap bulannya.
Atau, kamu membangun rumah kos yang terdiri atas delapan kamar di dekat suatu kampus. Jika harga sewa tiap kamar adalah Rp1 juta per bulan, maka kamu akan mendapatkan passive income senilai Rp8 juta per bulannya.
Menyenangkan, bukan?
Baca juga: 6 Tips Sukses Bisnis Sewa Properti Selama Pandemi
3. Pinjaman peer-to-peer
Dalam hal ini kamu juga memerlukan modal di awal. Belakangan ini banyak aplikasi peer-to-peer landing yang memfasilitasi pinjam meminjam antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman berbasis teknologi.
Jika kamu memiliki dana, maka kamu pun bisa meminjamkan dana tersebut kepada perusahaan yang terdaftar di peer-to-peer landing tersebut.
Platform peer-to-peer lending biasanya menyediakan profil para perusahaan peminjam sehingga calon investor atau pemberi pinjaman pun dapat menganalisa sebelum memutuskan untuk meminjamkan dana.
Nantinya penerima pinjaman akan mengembalikan dana tersebut berupa bunga.
Sebelum memutuskan berinvestasi, cek aplikasi peer-to-peer lending yang tersedia untuk memastikan mereka berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan adanya izin tersebut, artinya perusahaan telah memiliki legalitas dan status yang kuat dari OJK dan dana investasi kamu pun lebih terlindung.
4. Kursus online
Jika kamu memiliki keahlian tertentu, maka kamu dapat menjadikannya sebagai aset untuk memperoleh passive income.
Misalnya, kamu jago memasak atau ahli bahasa asing.
Bisa, tuh, kamu membuat materi kursus online yang nantinya bisa diakses oleh masyarakat luas.
Di awal tentunya kamu perlu melakukan sejumlah usaha, seperti menyiapkan materi hingga merekam kelas online.
Setelah materi siap, kamu pun tinggal mengunggahnya lalu menunggu penghasilan pasif dari orang-orang yang mendaftar dan mengakses kursus tersebut.
Baca juga: Ini Rekomendasi Kursus Baking Online Sebelum Memulai Bisnis Kue
5. Hobi yang menghasilkan
Kamu menyukai fotografi sehingga memiliki banyak koleksi foto?
Jangan ragu untuk menjual foto jepretan kamu ke situs-situs online penyedia stok foto.
Begitu mengunggahnya ke situs tersebut, kamu pun akan memperoleh passive income ketika ada orang yang membelinya.
Begitu juga jika kamu hobi desain grafis dan menulis sehingga menghasilkan e-book—misalnya terkait tips traveling atau investasi.
Kamu pun bisa menjual e-book tersebut dengan mengunggahnya ke media sosial atau blog.
Begitu ada orang yang membeli, kamu memperoleh penghasilan pasif.
6. Bisnis dropshopping
Bagi kamu yang tertarik berdagang, bisnis dropshopping bisa menjadi alternatif sumber passive income. Kelebihan dari bisnis dropshopping ini adalah kamu tidak perlu stok barang di awal.
Artinya, kamu tidak perlu modal sama sekali. Cukup cari pemasok, lalu kamu pun dapat memasarkan produk tersebut di blog, media sosial, atau jejaring kamu.
Saat ada konsumen yang tertarik membeli, barulah kamu memesan barang tersebut ke pemasok dan mereka pun akan mengirimkannya langsung ke alamat pembeli.
Baca juga: 10 Ide Bisnis Tanpa Modal yang Menguntungkan
Bagaimana, sudah tau pengertian dan cara mendapatkan passive income? Selamat mencoba !
Untuk memperoleh inspirasi bisnis dan keuangan lainnya, kunjungi LokalSupportLokal.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.