Dalam menjalankan suatu bisnis, menghasilkan produk atau jasa yang baik saja tidaklah cukup.
Agar usaha berjalan sukses, marketing plan yang matang juga diperlukan.
Marketing plan adalah perencanaan pemasaran untuk mencapai visi dan misi perusahaan dalam periode tertentu.
Dengan adanya marketing plan, kamu pun dapat menyusun strategi tepat untuk membuat produk atau jasa kamu dikenal sekaligus digunakan oleh masyarakat luas.
Hal ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun juga tidak terlalu sulit.
Berikut beberapa cara membuat marketing plan agar usaha kamu berjalan sukses.
1. Buat ringkasan informasi bisnis
Hal pertama yang perlu kamu buat adalah executive summary atau ringkasan informasi bisnismu.
Misalnya, kamu tertarik membuat kafe buku yang memadukan konsep kafe dan tempat membaca.
Maka di ringkasan ini kamu perlu mencantumkan deskripsi kafemu, termasuk visi dan misi, rencana jangka pendek dan jangka panjang, hingga target yang diinginkan.
Contoh, visi dari kafe bukumu adalah menjadi tempat andalan dan nyaman bagi wanita maupun pria berusia 20-35 tahun di area tertentu untuk membaca sekaligus menikmati minuman dan makanan ringan.
Untuk misi, kafemu pun menyediakan buku bacaan fiksi dan nonfiksi untuk dibaca di tempat secara gratis selama konsumen membeli minimal satu minuman atau camilan.
Dengan adanya kapasitas 10 kursi, kamu pun menargetkan setidaknya 30 pengunjung per hari.
Gambaran mengenai kafemu ini akan sangat membantu dalam mengembangkan strategi pemasaran nantinya.
2. Riset mengenai saingan
Apakah kamu memiliki saingan dalam menjalankan usaha ini?
Adakah kafe sejenis yang dibuka di areamu?
Cobalah pelajari strategi bisnis pesaingmu dengan memantau media sosial mereka maupun dengan datang langsung ke kafe tersebut dan merasakan menjadi konsumen mereka.
Kamu pun jadi tahu seberapa baik servis yang mereka berikan, seberapa enak makanan atau minuman yang disajikan, dan seberapa efektif strategi pemasaran mereka.
Jika kamu melihat adanya kekurangan dari servis mereka, kamu pun dapat melengkapinya melalui usahamu.
Dengan adanya riset, kamu juga jadi dapat menciptakan produk atau melakukan pemasaran dengan cara unik alias berbeda dari para kompetitor.
Baca juga: 7 Cara Menambah Relasi Dalam Bisnis
3. Susun strategi dan konten
Begitu kamu sudah memiliki visi, misi, target, dan informasi mengenai kompetitor, maka kamu pun dapat membuat strategi konten.
Hal ini mencakup tipe konten yang akan dibuat, apakah berupa gambar, infografik, blog post, atau video.
Tentunya ini harus disesuaikan dengan tema yang akan kamu angkat.
Misalnya, di tahap awal kamu mau membuat orang-orang ‘berkenalan’ dengan produkmu.
Maka kontenmu dapat berupa foto-foto kafe, kopi, hingga lemari buku yang ada di kafe untuk memperkenalkannya.
Selanjutnya kamu bisa membuat konten lebih detail untuk membuat orang-orang mempertimbangkan datang ke kafemu.
Contoh, dengan memamerkan jenis buku yang tersedia secara gratis hingga jenis kopi yang tersedia.
Berikutnya kamu bisa menciptakan konten menarik agar mereka memutuskan untuk datang, seperti potongan harga untuk pemesanan kopi pertama atau voucher sekian rupiah untuk kunjungan kedua.
Kamu pun harus menentukan di mana kamu akan memuat konten-konten ini, apakah di Instagram, Facebook, blog, twitter, atau platform online lainnya.
Tentunya pastikan kamu memiliki anggota tim yang dapat berbagi tugas agar target tiap konten dapat tercapai.
4. Tetapkan anggaran
Ketika membuat marketing plan, kamu perlu menentukan jumlah anggaran.
Cek bujet yang kamu miliki, apakah memungkinkan untuk memiliki konten-konten ini?
Artinya, kamu mungkin akan butuh dana untuk mendesain flyer, infographic, website, atau hal lain yang juga mencakup biaya operasional.
Kamu juga dapat menyesuaikannya dengan durasi bisnismu, apakah baru berdiri atau sudah eksis beberapa saat sehingga sudah memiliki pemasukan?
Jika ternyata dana marketing plan ini masih kurang, kamu tidak perlu cemas.
Kamu dapat mengajukan pinjaman bisnis melalui KoinBisnis dari KoinWorks, dengan nominal antara Rp5 juta hingga Rp2 miliar.
Bunganya terjangkau dan flat, yaitu mulai dari 0,75% per bulan.
Segera ajukan pinjaman secara online melalui smartphone kamu di sini.
Baca juga: Begini Cara Lapor Pajak Pribadi Bagi Pelaku Usaha
5. Buat ukuran pencapaian
Tentunya tiap strategi memerlukan target pencapaian yang ingin diraih.
Misalnya, saat mengadakan giveaway berupa voucher makan atau minum, kamu mengharapkan ada 100 orang yang berpartisipasi.
Maka selanjutnya kamu dapat melihat apakah target ini tercapai, melampaui, atau justru sangatlah kurang.
Atau saat selama seminggu kamu memberikan potongan harga 50% untuk produk minuman tertentu, apakah jumlah orang yang memesan sesuai harapanmu?
Pastikan kamu mengukur pencapaian untuk tiap strategi agar bisa melihat apakah strategi dan marketing plan kamu berjalan lancar dan sukses.
Kalau pun ada yang mengalami kegagalan, jangan berkecil hati.
Dari sinilah kamu bisa belajar untuk memperbaiki hal yang kurang sehingga di strategi promosi dan marketing berikutnya bisa menjadi lebih sukses.
Selamat mencoba!