Budidaya cacing tanah bagi sebagian orang memang terdengar cukup aneh dan asing. Namun, faktanya bisnis ini memiliki peluang yang cukup besar. Karena pada dasarnya cacing tanah sangat penting untuk menggemburkan tanah. Tanah sendiri merupakan media tanam ini yang sangat berpengaruh pada hasil panen sebuah tanaman.
Lalu, jika memang berpotensi menguntungkan, sebesar apa keuntungan yang bisa kamu dapat melalui bisnis ini? Apa saja yang perlu kamu siapkan? Bagaimana cara memulai dan juga maintenance bisnis ini? Agar dapat menjawab semua pertanyaan tersebut, kamu bisa simak artikel ini sampai habis!
Sekilas Tentang Cacing Tanah
Secara teori cacing tanah adalah invertebrata terestrial yang memiliki ribuan varietas dan spesies berbeda. Namun, menurut para ahli cacing dapat kamu kategorikan menjadi tiga jenis, yaitu anesik, endogenik dan juga epigeic.
Beda ketiganya adalah bagaimana cara ketiganya membangun lingkungan hidupnya. Pada jenis anesik, cacing akan membangun liang vertikal sedalam 4 hingga 6 kaki dari permukaan tanah. Sedangkan endogeik akan cenderung menggali tanah secara vertikal.
Lalu, ada juga epigeik yang biasanya akan berpindah dan tidak membangun liang permanen. Jenis inilah yang banyak digunakan untuk budidaya cacing tanah pada pembuatan pupuk kompos. Karena hewan ini butuh lingkungan yang kaya akan bahan organik.
Baca Juga: Cara Praktis Memulai Usaha Budidaya Jamur Tiram
Potensi pada Budidaya Cacing Tanah
Pada dasarnya bisnis ini memiliki peluang yang besar, mengingat fungsi dan kebutuhan akan cacing cukup tinggi. Bahkan bisnis ini tidak perlu modal, tempat, maupun tenaga kerja dalam jumlah besar. Sehingga dalam kegiatannya kamu membutuhkan effort yang lebih kecil daripada bisnis budidaya hewan lainnya.
Apalagi harga cacing tanah cukup tinggi, sehingga membuat potensi bisnis ini semakin menggiurkan. Dari lahan dan effort yang terbatas, kamu bisa hasilkan ratusan bahkan jutaan rupiah. Bahkan angka tertinggi dari harga cacing tanah kini mencapai Rp30.000,00/kg nya.
Apakah manfaat dari budidaya cacing tanah? Kebanyakan orang pasti berpikir cacing hanya berfungsi sebagai umpan pancing saja, namun kenyataannya lebih dari itu. Karena seperti yang kamu tahu, cacing sangat baik untuk membantu menyuburkan tanah. Sehingga penyebarannya akan sangat membantu proses tanam.
Selain itu, cacing juga sangat baik untuk kamu jadikan media pembuatan kompos. Sehingga selain memiliki peluang menghasilkan keuntungan, cacing juga membantu melindungi alam. Khususnya untuk membantu mengendalikan pencemaran lingkungan, melalui pengelolaan limbah organik yang lebih efektif.
Bahkan jika kamu bisa menemukan pasar yang tepat, budidaya cacing tanah bisa jadi peluang menjadikanmu pengusaha eksportir. Karena kebutuhan pasar di luar negeri terhadap cacing untuk umpan maupun kebutuhan perkebunan cukup tinggi. Tak heran kenapa bisnis ini cukup digemari.
Baca Juga: Modal Kecil, Cepat Untung! Ini Cara Budidaya Ikan Lele untuk Pemula
Persiapan untuk Budidaya Cacing Tanah
Agar dapat mempersiapkan pembudidayaan dari hewan satu ini, setidaknya ada 3 poin utama yang perlu kamu siapkan. Antara lain adalah bibit cacing, media budidaya, dan juga media pendukung. Penjelasan ini akan bantu kamu lebih memahami ketiga poin tersebut:
1. Bibit Cacing
Agar dapat menyiapkan bibit yang tepat, kamu harus tahu cacing jenis apa yang ingin kamu budidayakan. Karena hal ini akan berpengaruh pada tujuan dan iklim di daerah tempatmu membudidayakan cacing tanah. Jadi, tujuan budidaya dan pemilihan bibit cacing juga menjadi fokus utama yang harus kamu siapkan dari awal.
2. Media Budidaya
Seperti yang sudah kamu pelajari sebelumnya, bahwa budidaya cacing tanah tak perlu tempat yang luas. Kamu bisa menggunakan wadah plastik, kotak kayu, karung goni atau terpal, maupun rak bertingkat. Tidak lupa juga, kamu harus menyiapkan tanah sebagai media pertumbuhannya.
3. Media Pendukung
Selain bibit cacing dan media budidaya, kamu juga perlu media pendukung lain. Contohnya seperti air untuk menjaga kelembaban tanah, sampah organik sebagai pakan cacing, serta pupuk penggembur tanah untuk menjaga kesehatan tanah.
Baca Juga: Peluang Usaha Budidaya Ikan Hias Beserta Tips Jitu Menjalankannya
Cara Memulai dan Maintenance Budidaya Cacing Tanah
Agar dapat memulai bisnis ini, kamu harus melakukan beberapa persiapan. Tak hanya peralatan, tapi juga pengetahuan umum maupun informasi mendetail dari bisnis cacing ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan sebagai pembudidaya cacing tanah:
1. Menentukan dan Menganalisa Pasar
Sebagai pemula, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah menentukan dan menganalisa pasar. Aspek pasar ini nantinya akan berhubungan dengan jenis cacing, jumlah persiapan, perhitungan, dan berbagai perencanaan bisnis lainnya.
2. Mencari Link dan Informasi dari Calon Target
Cara memulai budidaya cacing tanah selanjutnya adalah mencari link dan informasi dari calon target. Dalam langkah ini kamu perlu melakukan analisa mendalam dari berbagai sudut pandang.
Misalnya, target pasar bisnis adalah pedagang ikan, maka kamu perlu tahu apa saja kebutuhan dari para pedagang dan harga pasar pemasok.
3. Mulai Budidaya dengan Persiapan Tempat dan Tanah
Cara selanjutnya adalah menyiapkan media budidaya, mulai dari merangkai media, menyiapkan tanah, hingga menaruh bibit. Kamu bisa mulai dengan menyiapkan kotak dari plastik dengan ukuran sekitar 90x50x36 cm dan berikan alas terpal.
Masukkan tanah humus di dalamnya dengan tinggi sekitar 5-10 cm. Tambahkan pupuk jika kamu merasa tanah belum cukup ternutrisi. Setelah itu, kamu bisa memasukkan bibit cacing tanah yang sebelumnya sudah kamu beli.
4. Lakukan Maintenance Secara Rutin
Dalam proses budidaya cacing tanah, hal paling penting adalah kelembaban tanah, pH, dan juga kondisi tanah. Khusus untuk pengaturan kelembaban dan juga pH kamu bisa melakukannya pada minggu-minggu awal secara berkala. Karena pada saat masih bibit, cacing lebih rentan pada perubahan suhu dan juga pH tanah.
Selain itu kamu juga perlu mengatasi masalah hama cacing dan hama tanah secara berkala. Khususnya saat musim bertelur, maupun pada perubahan iklim. Sedangkan untuk pemberian pakan biasanya bisa kamu berikan dalam kurun waktu 1-2 kali dalam seminggu.
Pemberian pakan bisa berupa limbah organik seperti potongan daging sisa, sayuran, maupun bahan organik lain yang sudah kamu haluskan atau jadikan bubur. Kamu bisa menambahkan suplemen organik maupun pupuk tanah yang bisa membantu pertumbuhan cacing.
5. Panen dan Distribusi
Panen biasanya akan berlangsung ketika usia cacing sudah ada pada kisaran 3 hingga 6 bulan. Proses panen juga tidak terlalu sulit. Kamu hanya perlu menyiapkan lampu untuk meningkatkan suhu tanah, serta membuat cacing muncul ke permukaan.
Pastikan untuk memisahkan cacing dengan telurnya, agar siklus hidup pada media budidaya bisa terus berlanjut. Kamu bisa menyisakan cacing setidaknya 25% dari keseluruhan. hal tersebut bertujuan untuk membantu bisnis kamu bisa terus berjalan.
Setelah pengemasan, kamu bisa mengirim cacing sesuai pesanan. Lalu, untuk pengirimannya sendiri kamu bisa menyiapkan plastik atau wadah yang dapat menjaga kelembaban cacing agar beratnya tidak berkurang.
Baca Juga: Peluang Usaha Budidaya Ikan Patin, Berani Coba?
Kamu Siap Menjalankan Budidaya Cacing Tanah?
Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai budidaya cacing tanah. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, ada baiknya kamu melakukan riset mendalam mengenai tujuan serta pengetahuan dasar dari bisnis ini. Pastikan juga kebutuhan pasar dan hasil panen seimbang, sehingga bisnis bisa terus berkembang!