Menjalankan bisnis sendiri adalah impian sebagian besar orang.
Maklum, dengan berbisnis, seseorang tidak perlu bekerja di bawah perintah orang lain.
Selain itu, berbisnis sendiri juga memungkinkan seseorang untuk membuka usaha terkait hal yang disukainya.
Meski terdengar impian yang ideal, pada kenyataannya tidak sedikit orang yang ragu untuk mewujudkannya.
Alasannya, karena terbentur masalah modal alias dana yang belum dimiliki oleh calon pelaku usaha.
Padahal, nih, menjalankan bisnis tanpa modal dana bukanlah suatu hal yang mustahil.
Lakukan lima cara berikut untuk memulainya agar usaha tetap dapat berkembang.
1. Sesuaikan dengan keahlianmu dan aset
Cara memulai bisnis tanpa modal uang adalah dengan memanfaatkan keahlian yang sudah kamu miliki.
Misalnya, jika kamu selama ini dikenal sebagai orang yang jago menggambar, kamu pun bisa menjalankan usaha jasa desain atau ilustrasi.
Atau, bukalah usaha kue kering bagi kamu yang hobi membuat kue—apalagi jika kamu rutin melakukannya tiap akhir pekan.
Intinya, sih, buat rencana bisnis terkait minat dan bakatmu lalu sesuaikan dengan kebutuhan orang-orang.
Selanjutnya bikin daftar mengenai aset yang sudah dimiliki sehingga kamu pun dapat memanfaatkannya.
Sebenarnya, bahkan tanpa uang, kamu tetap menjalankan usaha ini dengan modal.
Hanya saja dalam bentuk keahlian dan aset yang ada.
Hasilnya, dengan modal investasi rendah, kamu pun berpeluang memperoleh penghasilan yang lumayan.
Baca juga: 8 Tips Menjalankan Bisnis Sampingan Dan Mendapat Penghasilan Tambahan
2. Mulai ketika masih memiliki penghasilan tetap
Memang, sih, idealnya kita memberikan 100% tenaga dan waktu untuk menjalankan bisnis.
Namun ketika modal dana minim, kita tetap harus realistis dengan memiliki penghasilan tetap.
Apalagi, nih, suatu bisnis butuh waktu untuk berkembang—sulit meraih profit besar dalam sekejap.
Selain itu, dengan adanya penghasilan dari pekerjaan utama, kamu dapat menyisihkan sebagian gaji untuk dana darurat bisnis.
Jadi meski tanpa modal dana, kamu tetap punya pegangan ketika bisnis kurang berjalan memuaskan.
Membagi pikiran dan tenaga untuk dua hal—yaitu pekerjaan dan bisnis—memang tidaklah mudah.
Namun ini penting—selain untuk memberi kamu keamanan secara finansial, juga untuk melatih kemampuan kamu untuk membagi waktu dan prioritas yang juga sangat diperlukan ketika kamu menjadi pengusaha 100% nantinya.
Baca juga: 5 Hal Penting Untuk Memulai Bisnis Tanaman Hias
3. Kerjakan sendiri
Kecuali kamu memiliki teman atau saudara yang berpotensi menjadi partner bisnis tanpa perlu digaji, ada baiknya kamu memulai bisnis kamu sendiri.
Soalnya, nih, kamu tidak memiliki dana untuk mempekerjakan karyawan yang harus kamu gaji sesuai UMR.
Mulailah usaha kamu dalam skala kecil—misalnya di lingkungan komplek rumah atau lingkup ruang kerja.
Ketika bisnis berkembang—permintaan masyarakat makin tinggi dan cashflow sudah positif, barulah kamu bisa merekrut seseorang menjadi anggota tim.
Kamu pun bisa memilih bisnis yang tidak terlalu berat untuk dijalankan sendiri meski tanpa modal.
Contoh, menjadi dropshipper yang modal utama adalah ponsel dan keahlian memasarkan produk sehingga orang pun tertarik membeli.
Kamu akan memperoleh komisi ketika berhasil membuat konsumen membeli produk suatu brand.
Atau, kamu bisa menjalankan bisnis kue di akhir pekan dengan mewajibkan konsumen membayar 50% di awal.
Dengan begitu, kamu punya dana untuk membeli bahan-bahan kue.
Baca Juga: Tips Usaha Jual Beli Barang Antik Agar Makin Diburu Kolektor
4. Hindari pengeluaran bisnis
Selain karyawan, pengeluaran bisnis yang perlu dihindari adalah sewa toko, membeli peralatan mahal, dan memasang iklan.
Hal-hal ini memang diperlukan ketika menjalankan bisnis, namun dapat ditunda jika modal usaha kita masihlah minim.
Di awal bisnis sebaiknya kamu fokus pada kreativitas dan inovasi sehingga bisa memberikan servis atau produk bagus dan memuaskan.
Artinya, riset pasar sangat diperlukan untuk menemukan hal-hal yang dibutuhkan masyarakat.
Ketika sudah memperoleh profit dari bisnis, barulah kamu bisa menginvestasikan dana untuk sewa toko, peralatan, dan iklan agar usaha makin berkembang.
Namun tentunya, nih, kamu tetap perlu bijak menggunakan dana yang ada agar profit yang kamu peroleh tidak menjadi minus.
Saat menyewa ruang, misalnya, pilih lokasi strategis namun harganya masih ramah di kantong.
Baca juga: Inspirasi Menu Minuman Kekinian yang Dijamin Laku
5. Maksimalkan media sosial
Beruntunglah kamu bisa menjalankan suatu bisnis di era digital—karena sifatnya gratis dan memudahkan pelaku usaha untuk menjangkau masyarakat luas.
Sebagai langkah awal, buatlah website gratis untuk memperkenalkan bisnis kamu—letakkan informasi penting seperti layanan atau produk yang ditawarkan, informasi kontak, hingga artikel singkat buatan sendiri yang dapat mendukung usaha kamu.
Tentunya kamu juga harus memanfaatkan media sosial—mulai dari Facebook page, Twitter, hingga Instagram.
Undang relasi dan teman kamu sebanyak mungkin untuk like akun brand kamu.
Namun pastikan konten akun kamu bermanfaat, relevan, dan memiliki postingan regular namun tidak berlebihan, misalnya dua hingga tiga kali seminggu.
Selain berinteraksi dengan konsumen, di akun tersebut kamu juga dapat mengadakan kuis dengan iming-iming hadiah berupa sekotak kue atau kupon belanja.
Dengan begitu, kamu dapat membangun engagement yang kuat dengan konsumen sekaligus mempromosikan usaha kamu.
Cara lain untuk berpromosi adalah melalui program #LokalSupportLokal.
Baca juga: 9 Ide Campaign Ramadhan Seru Bikin Bisnis Makin Untung
Platform website dari Koinworks ini membantu memasarkan produk pelaku usaha dengan memanfaatkan semua aset media sosial media miliknya.
Gratis—sehingga kamu tidak perlu khawatir akan mengeluarkan dana.
Yuk, segera kunjungi https://lokalsupportlokal.id/ agar usaha kamu dapat berkembang dan dikenal masyarakat luas.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.